Sonora.ID - Perusahaan telekomunikasi yang cukup besar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM meruapakan perusahaan yang sangat berpengaruh pada telekomunikasi di Indonesia.
Pasalnya perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, di tengah perkembangan teknologi ini.
Meski demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir, justru menilai bahwa perusahaan besar yang satu ini, tidak atau belum mengikuti perkembangan zaman.
Baca Juga: Warganet Keluhkan Jaringan Hingga Trending, Ini Jawaban Telkomsel
Bahkan pihaknya menyarakan bahwa keuntungan dari Telkom justru lebih banyak disumbang dari anak perusahaannya, yaitu PT Telkomsel.
Pasalnya PT Telkomsel sendiri dinyatakan menyumbang sekitar 70 persen dari keuntungan yang diraih oleh Telkom.
Masih terbilang besar? Perlu diingat bahwa keuntungan Telkom tersebut juga masih harus dibagi kepada Singapore Telecom atau Singtel yang juga menjad pemegang saham Telkomsel.
Resah dengan keadaan tersebut, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN pun menyadari bahwa Telkom dinilai kurang banyak melakukan inovasi dan menggenjot pendapatan mereka.
Tak heran, bagian inovasi tersebut akhirnya direbut oleh perusahaan asing.
Baca Juga: Layanan Internet Telkomsel dan Indihome Down, Apa yang Terjadi?
Erick pun menyatakan, jika kondisinya terus menerus seperti ini, lebih baik tidak ada Telkom saja.
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue, digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung saja Telkomsel ke BUMN,” ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Pihaknya tidak hanya memprotes kondisi tersebut, namun juga memberikan saran dan masukan agar Telkom mulai serius menggarap potensi bisnis di ranah big data.
Pasalnya ranah tersebut masih menjadi ladang yang disasar oleh perusahaan asing, ia berharap ini bisa menjadi fokus Telkom yang justru membuka kampus yang dianggap bukan merupakan ranahnya.
Baca Juga: Diminta Sujiwo Tejo Berhenti jadi Menteri, Begini Respon Erick Thohir
Menteri BUMN ini mengkritik Telkom yang kurang fokus pada lini bisnis uatamanya, hingga mengurusi masalah pemndidikan dengan mendirikan perguruan tinggi swasta sendiri.
“Karena bersaing di bisnisnya saja belum tentu survive, apalagi menjalankan sesuatu yang bukan expertise-nya,” ungkap Erick mengkritik kebijakan Telkom membuat perguruan tinggi.
Tak hanya Telkom, Erick juga mengaku dirinya dan tim sedang mengkaji beberapa universitas yang merupakan milik perusahaan BUMN.
Baca Juga: Tak Berhenti Buat Gebrakan, Erick Thohir Bongkar Pasang Bos di Tiga Bank BUMN