Sonora.ID - Virus Corona dari Wuhan China menjadi perbincangan masyarakat Indonesia bahkan dunia sejak satu bulan yang lalu.
Virus yang mendapatkan gelar sebagai virus dalam kategori berbahaya oleh WHO ini pun membuat masyarakat takut, bahkan takut secara berlebihan.
Virus ini sangat memberikan pengaruh kepada banyak aspek atau bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang ekonomi.
Adanya pelonjakan harga, khususnya pada penjualan masker menjadi salah satu dampak dari meluasnya virus corona ini.
Baca Juga: Menkes Terawan Anggap Hasil Riset Harvard Soal Corona Adalah Penghinaan
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pun turut angkat bicara terkait lonjakan harga pada masker karena masyarakat menganggap masker bisa membantu menangkal virus corona tersebut.
Lonjakan harga ini terjadi karena produsen masker memanfaatkan kondisi ini demi meraup untuk sebesar-besarnya.
Namun, MenKes Terawan justru menyalahkan pihak atau masyarakat yang masih mau membeli masker dengan harga yang tidak masuk akal tersebut.
“Salahmu sendiri kok masih dibeli ya,” ungkapnya dikutip dari Tribunnews.com.
Baca Juga: Bupati Natuna Minta Kompensasi bagi Warganya, Menkes: Kita Bertanggung Jawab
Pihaknya tegas memprotes aksi masyarakat yang terlalu berlebihan terhadap virus corona yang mengguncang dunia tersebut.
Menurut Terawan, penggunaan masker diperuntukan untuk orang yang sakit agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain yang sehat, yang ada di sekitarnya.
Sementara, untuk orang yang sehat dianggap tidak perlu menggunakan masker.
“Enggak usah pakai masker, masker itu untuk yang sakit,” tambahnya menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu bergantung pada penggunaan masker.
Bahkan untuk lebih meyakinkan masyarakat Indonesia, Terawan pun menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pun memiliki pandangan yang sama dengannya.
Baca Juga: Dapat Cibiran Netizen, Kemenkes Angkat Bicara tentang Tempat Karantina WNI
“Tadi WHO bilang tidak ada gunanya pakai masker. Untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit, tapi kalau yang sehat enggak perlu,” ujarnya menambahkan.
Jika permintaan pasar tidak berlebihan, maka harga masker pun tidak akan melonjak tinggi seperti saat ini.
Hal tersebut pun disampaikan Terawan pada kesempatan yang sama, ia menyadari bahwa pasar memang akan menaikan harga apabila banyak konsumen yang membutuhkan.
“Pasar memang begitu. Kalau yang butuh banyak, ya haragnya naik karena banyak yang mencari,” tutur Terawan.
Baca Juga: Menkes Jawab Alasan 7 WNI Yang 'Ditinggalkan, 3 Diantaranya Tak Lulus 'Screening'