Sonora.ID - Sebelumnya Badan Pengawas Tenaga Nuklik atau Bapeten membuat sebuah pernyataan bahwa telah menemukan materi yang positif terpapar radiasi dari radioaktif.
Bapenten menemukan materi tersebut disebuah tanah kosong yang berlokasi di daerah Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan.
Setelah ditelurusi ternyata materi tersebut terpapar radiasi radioaktif dari limbah radioaktif.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras Tadi Siang, Jakarta Kembali Terendam Banjir
Menurut keterangan warga yang tinggal disekitar lokasi, tempat tersebut memang kerap digunakan masyarakat untuk membuang sampah.
Hal ini dilakukan karena lahan tersebut sudah lama kosong, dan lahan yang cukup luas.
Hingga artikel ini diturunkan Bapenten mencatat paparan tertinggi diketahui berada area tanah kosong disamping lapangan voli blok J.
Baca Juga: Survei Menunjukkan Publik Tidak Puas dengan Kinerja Ma'ruf Amin
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Bapenten dan Bantan (Badan Tenaga Nuklir) terus melakukan upaya Clean Uap Area, atau pembersihan area yang tercemar.
Lalu, apa sebenarnya radioaktif? Apakah dampak jangka panjang dan pendek jika terpapar zat radio aktif?
Menurut penjelasan ensiklopedi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Bantan) radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil.
Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif.
Jika dikelompokan berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan.
Baca Juga: Harga Masker Meroket, Menkes Terawan: Salahmu Sendiri Kok Beli
Radioaktivitas buatan banyak digunakan di berbagai bidang, seperti indrustri dan lainnya.
Akan tetapi jika yang ditemukan adalah sebuah limbah radio aktif akan jauh lebih berbahaya.
Sebab limbah radioaktif adalah bahan radioaktif sisa atau yang sudah tidak terpakai, atau bahan yang terkontaminasi dengan sejumlah zat radioaktif pada kadar atau tingkat radioaktivitas yang melampaui nilai batas keselamatan yang ditetapkan.
Baca Juga: Andre Rosiade: Saya Tak Melakukan Tindak Pidana, Masyarakat Wajib Tau
Menurut Kepala Biro Human Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapenten) efek limbah radioaktif hanya dapat dirasalah dalam jangka panjang. Hal ini terjadi karena paparan zat kimia yang berbahaya.
"Bahayanya untuk radiasi ini efeknya stokastik atau efek tunda tidak spontan," kata dia di Perumahan Batan Tangerang Selatan, Minggu (16/2/2020).
Bapenten menuturkan salah satu efek yang paling berbahaya jika tubuh manusia terus terpapar zat radio aktif dapat membuat sel kanker tumbuh dan mengerogoti tubuh dengan cepat.
"Salah satunya adalah penyebab Kancer karena (zat radioaktif) terdeposit oleh tubuh," tutur dia.
Baca Juga: Terjawab Ini Sebab Angka Gizi Buruk dan Stunting di Tangerang Tinggi