Sonora.ID - Sekretariat Kabinet Pramono Anung dikabarkan memberikan larangan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengunjungi Kota Kediri, Jawa Timur.
Hal itu dilakukan karena Pramono khawatir jika itu dilakukan, maka Jokowi dikhawatirkan akan lengser dari jabatannya.
Menanggapi hal itu, Politisi Demokrat Roy Suryo menilai Jokowi mempunyai kewajiban untuk menjenguk rakyatnya di berbagai daerah, termasuk Kediri.
Tweeps, semua tergantung niat dan tujuannya, seorang presiden adalah pemimpin semua rakyatnya, jadi harus juga ke Kediri," ujar Roy Suryo melalui akun Twitter pribadinya @KMRTRoySuryo2, Senin (17/2/2020).
Baca Juga: Ahok Rilis Buku, PA 212: Penista Agama kok Dapat Ruang Rezim Jokowi?
Roy Suryo lantas mempertanyakan apakah seorang Jokowi atau bahkan Wapres Ma'ruf Amin akan mempercayai mitos yang diungkapkan Pramono tersebut.
"Saya percaya Pak @jokowi dan @Kiyai_MarufAmin meski dekat dengan @pramonoanung tetapi tidak takut dengan gendruwo, tuyul, banaspati, wedon, apalagi setan lengser kan?" sambung Roy Suryo.
Sebagai informasi, Pramono Anung yang menjabat sebagai Sekretaris Kbainet (Seskab) sebelumnya telah melarang Jokowi tidak menapakkan kaki di Kediri, Jawa Timur. Hal itu dituturkan Pramono karena khawatir Jokowi akan lengser.
Lantas apa hubungannya?
Terdapat mitos yang berkembang di masyarakat bahwa wilayah Kediri adalah wilayah wingit atau angker bagi Presiden RI. Presiden yang berani mengunjungi Kediri, dipercayai jabatannya akan dilengserkan.
Berdasarkan riwayat sebelumnya, ada dua Presiden RI yang dilengserkan setelah mengunjungi Kediri, yaituPresiden Soekarno dan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Pak Kiai, terus terang saya termasuk yang menyarankan Bapak Presiden (Jokowi) tidak ke Kediri. Saya yang menyarankan," kata Pramono dalam sambutan di acara peresmian rusun di Ponpes Lirboyo, Sabtu (15/2/2020).
Baca Juga: Survei Menunjukkan Publik Tidak Puas dengan Kinerja Ma'ruf Amin
"Karena saya juga masih ingat, ini mau percaya atau enggak, Gus Dur kundur (pulang) dari Lirboyo, tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta (berujung pelengseran Gus Dur)," ungkap Pramono.
Pramono menilai, wingit tersebut hanya berlaku untuk orang nomor satu di Tanah Air dan tidak berlaku untuk Wakil Presiden RI. Oleh karenanya, ia tidak pernah melarang Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin apabila hendak berkunjung ke Kediri.
"Kalau Pak Wapres biasanya tidak apa-apa," pungkasnya.