Noda tersebut lekat dan susah untuk dihilangkan tanpa bekas. Satu-satunya cara adalah dengan membersikannya secara manual menggunakan tangan.
Cara tersebut dilakukan dengan menggosok dengan hati-hati pada batuan candi. Jika tidak hati-hati dikhawatirkan batuan akan terkikis.
Selain cara manual, metode lainnya yang menjadi pilihan terakhir yaitu dengan larutan kimia khusus. Namun, cara ini dapat menimbulkan risiko rusaknya batuan candi.
Baca Juga: Karena Hal Ini, Garuda Indonesia Beri Rp100.000 ke Sandiaga Uno
Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Tri Hartono, mengatakan, vandalisme yang umum ditemukan di Candi Borobudur adalah noda permen karet.
Pihaknya mengaku telah berusaha membersihkan noda tersebut. Namun noda itu terus bermunculan seiring banyaknya pengunjung yang berdatangan.
“Vandalisme yang ditemukan berdasarkan pengamatan yakni permen karet. Noda permen karet yang menempel tersebut dibersihkan. Itu dari vandalisme pengunjungnya yang di pengamatan kita dan selalu kita lakukan pembersihan. Ada semua, teras stupa,” kata Tri, Minggu (16/2/2020).