Rencana perombakan bisnis global juga termasuk mengurangi cabang perusahaan mereka, terutama di negara-negara yang tidak memberikan keuntungan, antara lain, Eropa dan AS.
Diketahui, laba sebelum pajak HSBC di AS turun dari USD 20 miliar pada 2018 menjadi USD 13,3 miliar pada 2019. Akibat kerugian tersebut, HSBC mengatakan akan menutup sepertiga cabangnya di AS.
"Sekitar 30 persen dari modal kami saat ini dialokasikan untuk bisnis yang memberikan laba di bawah biaya ekuitas mereka, sebagian besar di perbankan dan pasar global di Eropa dan AS," kata CEO sementara HSBC Noel Quinn, Selasa (18/2/2020).
Baca Juga: Ashraf Sinclair Dimakamkan di San Diego Hills, Segini Tarif Biayanya
Kemudian, perusahaan akan lebih fokus pada pasar perbankan di negara-negara berkembang yang ada di Asia dan Timur Tengah. Quinn mengungkapkan pemberian pinjaman yang menguntungkan sebagian besar berasal dari Asia.
"Karena itu kami merombak rencana bisnis demi meningkatkan biaya ekuitas, menciptakan kapasitas untuk investasi di masa depan, dan membangun platform untuk pertumbuhan berkelanjutan," ungkap Quinn.