Menurut penuturan Anies, saat ini Bank DKI telah mengeluarkan anggaran sebanyak Rp. 6 Miliyar, untuk biaya pinjaman modal kepada seluruh wirausaha PKT atau Jakprenuer.
Namun, dari 111.000 wirausaha yang mengantongi izin resmi dari pemerintah baru sebanyak 13.000 wirausaha.
Akan tetapi Pemprov DKI Jakarta tidak mempermasalahkan hal tersebut. Hal ini dituturkan secara langsung oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta Sri Haryati.
Baca Juga: Ratusan Murid SMP di Sleman Hanyut, 6 Diantaranya Ditemukan Meninggal
"(Perizinan) itu tidak menjadi dasar awal bahwa yang kami sebut UMKM itu kemudian kami cetak, adalah harus berizin, tidak begitu," kata Sri dalam kesempatan yang sama.
Sri menyakini bahwa semua pelaku UMKM yang merupakan peserta program PKT akan segera mengurus izin usaha mereka.
"Kami commit semua perizinan kami akan selesaikan, semua kami lakukan perizinan nantinya," ucapnya.
Baca Juga: Ratusan Murid SMP di Sleman Hanyut, 6 Diantaranya Ditemukan Meninggal
Adapun Anies menargetkan 200.000 wirausaha baru dalam waktu lima tahun pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
Saat itu, Anies memberi nama program penciptaan wirausaha itu OK OCE, singkatan dari One Kecamatan, One Center for Enterpreneurship dan kemudian berganti nama menjadi Jakprenuer atau PKT.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama, Museum dan Geleri Seni SBY*ANI Segera Dibangun