Sonora.ID - Dua perusahaan tranportasi online, Gojek dan Grab diisukan tengah berencana untuk merger atau penggabungan.
Melansir Deal Street Asia via Kompas.com, kedua pihak sempat bertemu selama 2 tahun terakhir.
Pertemuan tersebut berubah menjadi serius selama beberapa bulan ini.
Baca Juga: Viral Driver Ojol Bawa Kabur Barang Senilai 22 Juta, Ini Kata Gojek
Kedua pihak disebut telah bertemu pada awal Februari lalu untuk mendiskusikan kesepakatan terakhir. Namun pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Grab Ming Maa dan CEO Gojek Andre Soelistyo itu masih jauh dari eksepakatan.
Nantinya pemberi kesepakatan yang paling potensial akan mengendalikan entitas gabungan tersebut.
Mengenai rencana itu, Grab pun telah melaporkan kepada investor utamanya dan menginginkan kesepakatan imbang 50-50 jika penggabungan itu benar-benar terealisasi.
Tak hanya itu, adapun kesulitan kesepakatan juga melibatkan penilaian kedua perusahaan dan izin untuk merger.
Salah satu eksekutif senior salah satu entitas yang enggan diungkap identitasnya mengatakan sebagai langkah pertama, Grab dan Gojek kemungkinan akan keluar dari perang tarif yang selama ini terjadi.
Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk membendung kerugian pada kedua belah perusahaan.
Namun seorang eksekutif Gojek mengatakan, belum ada diskusi semacam itu sebab akan mengakibatkan regulator kedua perusahaan di seluruh wilayah turun berat.
Baca Juga: Grab Berhasil Selamatkan Penumpang Yang Hendak Diculik, Kok Bisa?
"Belum ada diskusi seperti itu," ucap eksekutif tersebut.
Namun Gojek membantah isu merger tersebut.
"Tidak ada rencana untuk melakukan merger dan laporan media mengenai hal tersebut tidak akurat," jelas juru bicara Gojek seperti dikutip The Strait Times.