Sonora.ID - Kongres ke-5 PAN atau Partai Amanat Nasional, yang digelar pada dua minggu yang lalu di Kendari, Sulawesi Tenggara, memang sempat mencuri perhatian masyarakat Indonesia.
Bagaimana tidak? Pada kongres tersebut terjadi aksi heboh yang dilakukan oleh para anggota yaitu dengan melemparkan kursi-kursi yang ada di ruangan tersebut.
Setelah dua minggu pasca kejadian tersebut, Amien Rais, yang merupakan mantan Ketua Umum PAN periodel 1998 hingga 2005 itu pun angkat bicara terkait dengan kejadian tersebut.
Dirinya diketahui tidak hadir dalam kongres, baik pada saat pembukaan atau penutupan kongres yang diadakan di Kendari itu.
Baca Juga: Kongres V PAN Ricuh, Aksi Saling Lempar Kursi Tak Terhindarkan
Amien Rais dalam akun Instagram resminya, @amienraisofficial, mengunggah video yang berdurasi sekitar tujuh menit.
Dalam video tersebut dirinya mengakui bahwa dirinya telat dalam merespon apa yang terjadi pada kongres tersebut.
Namun, yang menjadi poin penting dalam video tersebut adalah Amien mengungkapkan kekecewaannya kepada Partai yang selama tujuh tahun menjadi asuhannya tersebut.
“Dan mungkin tidak berlebihan kalau saya katakan, inilah partai yang mungkin menyuguhkan tontonan demokrasi jadi-jadian itu, yang terbutuk selama Republik Indonesia ini,” ungkapnya dalam video tersebut.
Baca Juga: Buka Kongres ke-29 Notaris Dunia, Ini Pesan Jokowi pada Layanan Kenotariatan
Pihaknya juga menyatakan bahwa dari awal kongres tersebut akan diadakan, dia sudah merasakan adanya kejanggalan.
Kejanggalan tersebut dirasakannya pada saat ada salah seorang DPP di bawah Zulkifli Hasan yang melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan karena sesungguhnya hal tersebut tidak pantas.
Pasalnya, menurut Amien, ada banyak sekali AD atau ART yang dialnggar oleh pihak tersebut.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa memang Amien Rais tidak pernah mendukung Zulhas untuk menjabat sebagai orang nomor satu di PAN, menggantikan posisinya untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Bukan Hotel, Anies Baswedan Sebut Akan Bangun Wisma Seniman di Taman Ismail Marzuki
Ketua MPR periodel 1999 hingga 2004 ini memang lebih menjagokan Mulfachri Harahap, dan beberapa pihak lain seperti Soetrisno Bachir, Hatta Rajasa yang mendapatkan restu dari Amien Rais.
Namun, restu Amien Rais justru kalah dan menjadikan Zulhas sebagai Ketum PAN hingga saat ini.
Peneliti Politik dai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI menyatakan bahwa memang pengaruh Amien Rais semakin lama akan semakin memudar juga.
Baca Juga: Surabaya Terapkan E-Tilang Ke Pengendara Yang Bermesraan di Jalan Raya