Dirinya meminta kepada pemerintah untuk langkah selanjutnya, agar bisa lebih cermat ketika membeli pesawat kepresidenan dan dipastikan semua biaya negara bisa digunakan sesuai dengan keperluannya.
Menurutnya jika pesawat kepresidenan tersebut sesuai dengan keperluan, harusnya tidak ada transit hingga tiga kali.
“Jika benar tiga kali transit berarti bukan long rangre carrier,” tambah Mardani.
Baca Juga: Minta Jokowi yang Tanggung Jawab Soal Banjir, Novel: Buzzer Bayaran Stop Bully Anies
Bermaksud baik untuk memberi masukan dan nasihat kepada pemerintah, pihaknya lagi-lagi meminta pemerintah untuk juga terbuka terkait dengan kejadian yang sebenarnya.
Pasalnya, menurutnya masyarakat Indonesia sudah sangat pintar untuk mendeteksi atau mencium adanya hal-hal yang ‘gelap’.
Namun, tanggap menanggapi hal tersebut, pihak Sekretaris Kabinet pun menegaskan bahwa pesawat tersebut bukanlah hasil dari pembelian pesawat kepresidenan yang baru.
Pemerintah lebih memilih untuk menyewa pesawat dari Garuda Indonesia untuk acara yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi, yaitu ASEAN-US Special Summit.
Baca Juga: Soal Reshuffle, Jokowi: Kalau Menteri Tak Bisa Adaptasi, Pasti Saya Ganti