Sonora.ID - Tahun kabisat merupakan tahun yang mengalami penambahan satu hari dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi.
Dalam satu tahun tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik.
Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir 1hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).
Baca Juga: N. H. Dini, Ibu dari Pierre Coffin yang Menjadi Google Doodle Hari Ini
Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari.
Mengapa penambahan hari diberikan di bulan Februari? Berikut ulasannya.
Sejarah Tahun Kabisat
Tahun kabisat pertama kali ditemukan oleh astronom bernama Sosigenes of Alexandria pada zaman kepemimpinan Julius Caesar pada masa Romawi.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Tanggal Merah 2020, Kesempatan Anda Ambil Cuti
Menurut penghitungan Sosigenes, bumi akan mengorbit mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik.
Karena hitungannya terlalu rumit, maka angka-angka di atas dibulatkan menjadi 365 hari. Kemudian, kelebihannya sekitar enam jam setiap tahunnya digabungkan di tahun keempat dalam satu hari di bulan Februari.
Alasan ditempatkan di bulan Februari adalah karena bulan Februari memiliki hari yang lebih sedikit dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Setelah melalui penghitungan yang panjang dan melibatkan tiga kaisar Romawi, satu Paus, dan belasan Astronom, kemudian akhirnya ditetapkanlah penghitungan kalender masehi seperti yang digunakan sekarang.
Negara-negara lain menyebut tahun kabisat dengan sebutan leap year. Disebut dengan leap year karena berasal dari bahasa Inggris yang berarti melompat.
Baca Juga: Sejarah 8 Desember, John Lennon Ditembak Mati oleh Penggemarnya
Sedangkan Indonesia menyebutnya sebagai tahun kabisat yang diambil dari bahasa Arab yang juga berarti melompat. Sebutan untuk orang yang lahir pada tanggal 29 Februari adalah Leaper.
Algoritme
Terdapat algoritme mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:
Baca Juga: Catat Sejarah, Daud Yordan Sang Juara Dunia Tinju Kelas Welter IBA