Apa itu Tahun Kabisat? Berikut Penjelasan, Sejarah dan Algoritmenya!

29 Februari 2020 13:00 WIB
Ilustrasi 29 Februari atau Tahun Kabisat.
Ilustrasi 29 Februari atau Tahun Kabisat. ( hellogiggle.com)

Sonora.ID - Tahun kabisat merupakan tahun yang mengalami penambahan satu hari dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi.

Dalam satu tahun tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik.

Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir 1hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).

Baca Juga: N. H. Dini, Ibu dari Pierre Coffin yang Menjadi Google Doodle Hari Ini

Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari.

Mengapa penambahan hari diberikan di bulan Februari? Berikut ulasannya.

Sejarah Tahun Kabisat

ilustrasi Sosigenes of Alexandria

Tahun kabisat pertama kali ditemukan oleh astronom bernama Sosigenes of Alexandria pada zaman kepemimpinan Julius Caesar pada masa Romawi.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Tanggal Merah 2020, Kesempatan Anda Ambil Cuti

Menurut penghitungan Sosigenes, bumi akan mengorbit mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik.

Karena hitungannya terlalu rumit, maka angka-angka di atas dibulatkan menjadi 365 hari. Kemudian, kelebihannya sekitar enam jam setiap tahunnya digabungkan di tahun keempat dalam satu hari di bulan Februari.

Alasan ditempatkan di bulan Februari adalah karena bulan Februari memiliki hari yang lebih sedikit dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Setelah melalui penghitungan yang panjang dan melibatkan tiga kaisar Romawi, satu Paus, dan belasan Astronom, kemudian akhirnya ditetapkanlah penghitungan kalender masehi seperti yang digunakan sekarang.

Negara-negara lain menyebut tahun kabisat dengan sebutan leap year. Disebut dengan leap year karena berasal dari bahasa Inggris yang berarti melompat.

Baca Juga: Sejarah 8 Desember, John Lennon Ditembak Mati oleh Penggemarnya

Sedangkan Indonesia menyebutnya sebagai tahun kabisat yang diambil dari bahasa Arab yang juga berarti melompat. Sebutan untuk orang yang lahir pada tanggal 29 Februari adalah Leaper.

Algoritme

Terdapat algoritme mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:

  • Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
  • Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
  • Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
  • Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.

Baca Juga: Catat Sejarah, Daud Yordan Sang Juara Dunia Tinju Kelas Welter IBA

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm