Sonora.ID - Diketahui bahwa lebih dari satu bulan yang lalu, Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta membuat kebijakan untuk merevitalisasi monas.
Atas kebijakan tersebut, banyak pihak yang kemudian merespon langkah tersebut dengan nada negatif atau dianggap langkah yang tidak tepat.
Pasalnya dalam revitalisasi tersebut, pihak pemprov harus membuang setidaknya 191 pohon yang terletak di monas.
Meski demikian, pihak pemprov pun menyatakan bahwa ke-191 pohon tersebut tidak akan dibuang begitu saja, namun akan dipindahkan ke berbagai wilayah di Ibu Kota ini.
Baca Juga: Anies Baswedan Beberkan Nasib Revitalisasi Monas Selanjutnya
Namun, beberapa waktu sudah berlalu setelah pembotakan Monumen Nasional tersebut, belum ada pemindahan yang dilakukan.
Bahkan saat ini pohon-pohon yang menjadi korban dari revitalisasi monas tersebut pun keberadaannya menjadi misteri.
Pasalnya, ketika Tim Asistensi Komisi Pengarah atau Komrah dari Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan pihaknya hanya menemukan 46 pohon di kawasan Monas.
Baca Juga: 191 Pohon Monas Diisukan Akan Jadi Furnitur, Demokrat: Jika Benar, Ini Pencurian!
46 pohon itu ditemukan pada saat pihaknya melakukan pengambilan sampel tanah dan pohon hasil revitalisasi.
Pihaknya juga menyatakan bahwa selain 46 pohon tersebut, tim juga menemukan 6 pohon lain yang masih lengkap dengan akarnya.
Semua pohon temuan tersebut ditemukan tak jauh dari tenda para pekerja yang sedang menggarap revitalisasi monas tersebut.
“46 batang itu dari sekian banyak pohon, datanya ada di KLHK,” ungkap pihak Komrah tersebut.
Baca Juga: Pemprov DKI Janjikan Tanam Pohon 3 Kali Lipat Terkait Penebangan Pohon Revitalisasi Monas
Jika sesuai data pada beberapa saat lalu, ada 191 pohon yang menjadi korban revitalisasi monas, lalu kemana perginya 145 pohon sisanya?
Belum ada keterangan lengkap terkait dengan kabar 145 pohon sisa korban revitalisasi monas tersebut yang menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan.
Bukan hanya revitalisasi monas, masyarakat juga sempat memberikan kritik tajam terkait dengan langkah pemerintah menjadikan Monas sebagai lokasi penyelenggaraan Formula E yang juga memakan dana cukup besar tersebut.
Baca Juga: Monas Diusulkan Ditutup Aspal Permanen Untuk Balap Formula E