Amerika Serikat Berdamai Dengan Taliban, Menlu AS: Ini Hari Penting

1 Maret 2020 14:00 WIB
Perjanjian damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS (kiri), dan Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban (kanan). Perjanjian damai ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020).
Perjanjian damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS (kiri), dan Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban (kanan). Perjanjian damai ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020). ( (IBRAHEEM AL OMARI/REUTERS))

Sonora.ID – Perjanjian untuk mengakhiri konflik Amerika Serikat dan Taliban akhirnya ditandatangani dan menjadi kesepakatan bersejarah untuk mengakhiri perang selama 18 tahun.

Penandatanganan kesepakatan antara AS dan Taliban dilakukan di Qatari, ibukota Doha hari Sabtu, 29 Februari 2020.

Menlu AS Mike Pompeo memuji penandatanganan kesepakatan dengan Taliban sebagai "hari penting".

Baca Juga: CEK FAKTA: Paus Fransiskus Terinfeksi Virus Mematikan Corona?

Tak hanya merayakan "hari penting" itu, Pompeo juga memberikan serangkaian daftar kepada Taliban yang harus mereka ikuti untuk menunjang kesuksesan.

Melansir laman Sky News, Menlu AS 56 tahun itu mengatakan, negaranya dan Taliban telah tenggelam dalam sikap bermusuhan dan ketidakpercayaan.

Pompeo berujar upaya memberi perdamaian di Taliban mulai menunjukkan hasil setelah Taliban menyiratkan ketertarikan untuk mencapai perdamaian.

Baca Juga: Gertakan Pertama Dari Iran, Donald Trump Beri Kode untuk Berdamai

Taliban disebut memutus relasi dengan Al Qaeda dan kelompok teroris lainnya.

"Mereka juga mengakui bahwa mecapai kemenangan lewat militer adalah mustahil," katanya.

Kesepakatan itu diteken perwakilan dua negara. Dari AS diwakili Zalmay Khalilzad. Sementara Taliban mengajukan Ketua Politik Mullah Abdul Ghani Baradar.

Dalam perjanjian tersebut, Washington menyepakati mereka akan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan paling lambat dalam 14 bulan.

Kemudian mereka tidak akan menggunakan kekerasan melawan rakyat Afghanistan, maupun mengintervensi segala urusan dalam negeri.

AS juga berjanji bakal menyediakan dana tahunan yang akan dipergunakan untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat pasukan Afghanistan.

Baca Juga: Intel Israel Bantu Amerika Serikat dalam Pembunuhan Jenderal Iran

Berikut merupakan poin kesepakatan AS dan Taliban:

  • AS beserta blok pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menarik seluruh serdadu mereka dari Afghanistan dalam 14 bulan mendatang.
  • Pemerintah Afghanistan akan berkoordinasi dengan Dewan Keamanan PBB agar anggota Taliban dilepaskan dari daftar sanksi pada 29 Mei.
  • Dalam 3-4 bulan ke depan, AS akan mengurangi jumlah tentara dari 13.000 ke 8.600, di mana sisanya dipulangkan hingga 14 bulan mendatang.
  • AS tidak akan memakai kekuatan melawan integritas teritorial Afghanistan.
  • AS tidak akan mengintervensi urusan domestik Afghanistan.
  • AS berkomitmen menyediakan dana tahunan yang dipakai untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat militer Afghanistan.
  • Pompeo menuturkan, Gedung Putih akan "mengawasi" kelompok pemberontak itu, di mana kesuksesan perjanjian itu bergantung pada tindakan mereka.

"Ini adalah cara kami memastikan Afghanistan tidak akan lagi menjadi basis bagi teroris internasional," tegas mantan Direktur CIA itu.

Baca Juga: Mengira Terinfeksi Virus Corona, WN Korsel Nekat Gantung Diri di Hotel Solo

Pompeo menjelaskan level kekerasan di Afghanistan turun ke titik terendah dalam empat tahun terakhir, buntut dari gencatan senjata selama sepekan.

Sementara di sisi lain, Kabul juga merespons dengan mengurangi tentaranya sebagai bentuk penghormatan atas gencatan senjata kedua kubu.

"Ini tentu bukanlah hal sempurna. Tetapi, Taliban mendemonstrasikan bahwa selama sepekan jika mereka ingin perdamaian, mereka bisa melakukannya," ulasnya.

Baca Juga: DPR: Ketegangan Amerika-Iran Bisa Berdampak Perekonomian Indonesia

Terpisah dalam upacara berbeda di Kabul, Presiden Ashraf Ghani menyatakan seluruh rakyatnya sudah lama merindukan perdamaian.

"Hari ini (Sabtu) adalah waktu terbaik melangkah melewati masa lalu," ujarnya seraya menyerukan mengheningkan cipta bagi para korban tewas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi Tanda Tangani Kesepakatan dengan Taliban, Menlu AS: Ini Hari Penting"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm