Sonora.ID - Dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Depok telah dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19 pada (2/3/2020).
Kabar ini langsung disampaikan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (2/3/2020).
Infeksi virus ternyata bisa menyerang satu kelompok orang lebih berat dibanding kelompok yang lain. Contohnya wabah Zika di Brazil yang memberikan efek buruk pada ibu hamil dan menyerang otak janin.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Jokowi Ungkap 2 Orang Indonesia Positif Corona
Dalam kasus virus Covid-19, infeksinya akan paling berbahaya jika virus tersebut terpapar ke orang yang sudah berumur.
"Dari pengamatan kami, pada orang berusia di bawah 35 tahun hampir tidak ada. Sementara, angka kematiannya makin tinggi pada orang berusia 40-80 tahun,” kata pakar epidemiologi dari Harvard, Michael Mina Ph.D.
Selain itu, beberapa data penelitian juga menunjukkan, kaum pria paling rentan tertular virus Covid-19. Pria yang terinfeksi virus ini juga risiko kematiannya dua kali lipat lebih besar daripada perempuan yang terinfeksi.
Baca Juga: Ibu dan Anak Positif Virus Corona, Dilarikan Ke RS Pusat Infeksi Sulianti Jakut
Dalam artikel di New York Times, beberapa pakar menyebutkan pria China lebih beresiko tertular karena mereka adalah perokok. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 47.6 persen pria di China merokok, jauh lebih besar dibanding perokok perempuan yang hanya 1.8 persen.
Secara umum, daya tahan perempuan juga lebih baik dibandingkan dengan daya tahan tubuh laki-laki.
“Orang yang memiliki gangguan jantung, diabetes, atau penyakit paru seperti COPD juga paling rentan mengalami komplikasi dan kematian akibat infeksi Covid-19,” kata direktur Divisi Penyakit Menular di Universitas Alabama, AS, Jeanne Marrazzo.
Baca Juga: Isi Instruksi Gubernur DKI Anies Baswedan Terkait Virus Corona
Ia membandingkan Covid-19 dengan virus pneumonia, yang cenderung memberi dampak paling buruk pada orang yang kekebalan tubuhnya sudah rendah.
Salah satu penelitian terbaru yang dimuat di jurnal The Lancet menemukan ada 9 orang ibu hamil yang terinfeksi namun virusnya tidak ditransfer ke janinnya.
“Jumlah bayi dan anak kecil yang meninggal sangat kecil jika dibandingkan dengan orang yang terpapar,” kata Mina.
Baca Juga: Waspada! Ternyata Dua WNI yang Positif Corona Ini Tinggal di Depok
Para ilmuwan juga belum memahami mengapa anak-anak seolah terlindungi dari virus ini walau mereka seringkali jadi pembawa penyakit.
Ada kemungkinan tubuh anak-anak lebih baik dalam menghadapi efek virus ini atau mereka telah memiliki imunitas sebelumnya dari ibu.
Kelompok lain yang paling beresiko adalah tenaga kesehatan. Setidaknya 1.700 orang terinfeksi saat menangani pasien di China, terutama di lokasi awal wabah ini yaitu provinsi Hubei.
Baca Juga: Rumah 2 Orang Positif Terinfeksi Virus Corona di Depok Telah Diisolasi
Secara umum, hampir 15 persen kasus infeksi pada tenaga kesehatan tergolong berat bahkan kritikal. Sebanyak 5 orang meninggal, termasuk Li Wenliang, dokter berusia 34 tahun yang sejak awal mencoba memperingati bahaya virus ini.
Penelitian yang dipublikasikan di The Journal of the American Medical Association yang meneliti 45.000 kasus di China menemukan bahwa 80 persen kasus yang dilaporkan tergolong ringan.
Sisanya, 20 persen terdiagnosis memiliki gejala yang moderate, berat, bahkan kritis. Sekitar 2,3 persen dari seluruh kasus bersifat mematikan.
Baca Juga: Dunia Khawatir Akan Virus Corona, Pedangdut Ini Malah Buat Lagu Corona