Sonora.ID - Pemerintah Kota Balikpapan baru saja menyatakan bahwa benar adanya bahwa empat orang dinyatakan suspect atau dicurigai terkena virus corona.
Keempatnya pun dikabarkan tengah menjalani observasi di Rumah Sakit Umum Kanudjoso Djatiwibowo, atau RSKD Balikpapan.
Menurut keterangan dari Wakil Walkota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, keempat orang tersebut masih dalam status terindikasi.
Baca Juga: China Luncurkan Mobil Baru dengan Fitur Pembasmi Virus Corona
Indikasi tersebut datang dari kondisi keempatnya yang mengalami flu, suhu tubuh yang tinggi atau demam, dan tanda-tanda lain yang memiliki kesamaan dengan ciri-ciri orang yang terinfeksi virus corona.
Setelah menjalani observasi tersebut, kini pemerintah kota masih menunggu hingga tiga hari depan untuk mengetahui apakah keempat orang tersebut positif terpapar corona atau tidak.
Rahmad pun menjelaskan bahwa satu dari empat warga Balikpapan tersebut diketahui baru pulang dari Arab Saudi untuk melakukan Ibadah Umrah.
Menurutnya, flu dan demam yang dialami oleh salah satu orang tersebut dinilai wajar terjadi kepada orang-orang yang baru pulang dari Arab Saudi.
Baca Juga: Biaya Penanganan Virus Corona Akan Ditanggung Kementerian Kesehatan
Sementara ketiga lainnya masih diselidiki awal terjadinya demam dan flu yang dialami mereka sehingga bisa dinyatakan dalam status suspect virus corona.
Meski ada empat orang yang dicurigai mengidap corona, namun Rahmad mengimbau masyarakatnya untuk tidak panik dan tetap menjaga kesehatan serta hidup bersih.
Di sisi lain, seperti yang terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta, di Balikpapan pun masker dan hand sanitizer menjadi dua barang yang langka di temukan di super market atau mini market.
Baca Juga: Jadi Tempat Penularan Virus Corona, Restoran Amigos Ditutup 2 Minggu
Reporter Smart FM yang bertugas di Balikpapan pun mendapatkan keterangan langsung dari salah satu petugas mini market, Dewi Wijayanti, yang membenarkan bahwa masker dan hand sanitizer menjadi dua barang yang langka.
Di hari biasa, penjualan masker mencapai 50 kotak, sedangkan saat ini setelah corona merebak, toko hanya bisa menjual 25 kotak saja.
Hal tersebut dikarenakan menipisnya stok masker dari produser masker yang bersangkutan.
Bahkan, Dewi pun menjelaskan bahwa mini market tempatnya bekerja pun menuliskan pengumuman ‘Masker Habis’ dipintu masuk toko tersebut.
Baca Juga: TKW Asal Sukabumi Suspect Corona Melahirkan, Bayinya Alami Gangguan Pernafasan