Sonora.ID - Indonesia telah positif virus corona setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan langsung ada dua WNI yang terinfeksi virus yang disebut Covid-19 itu.
Akibatnya, berbagai acara besar pun harus dibatalkan atau ditunda demi mencegah penyebaran covid-19. Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi Formula E akan dibatalkan.
Menanggapi hal tersebut, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menilai kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tidak mengeluarkan izin kegiatan yang mengumpulkan banyak orang pascavirus corona atau Covid-19 masuk Jakarta.
Baca Juga: Visa Umrah Ditunda Karena Virus Corona, Bagaimana Respon Jamaah?
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai Formula E perlu dilakukan peninjauan terkait virus corona.
"Pemprov harus bersikap adil, berkaca dan menjadi contoh. Kegiatan milik pemerintah yang melibatkan kerumunan seperti Formula E harusnya menjadi yang pertama yang ditangguhkan izinnya," ujar Anggara dalam keterangannya, Kamis (5/3/2020).
Ia menilai, penyelenggaraan acara berskala besar di Jakarta sudah dibatlakn akibta tingginya risiko penyebaran virus corona.
Seperti diketahui, beberapa kegiatan olahraga internasional juga batal diadakan. Yakni MotoGP Thailand, MotoGP Qatar, Grand Prix Formula 1 China, dan Formula E Sanya China.
"Pemprov DKI Jakarta tidak perlu gengsi ataupun malu membatalkan Formula E karena negara-negara lain juga membatalkan event-event besar," imbuh Anggara.
Ia melanjutkan, Pemrpov DKI haru tegas untuk lebih berani mengambil sikap sampai dapat dipastikan Indoesia dan negara peserta Formula E 2020 dinyatakan bebas dari infeksi virus corona.
Baca Juga: WNI Kru Kapal Diamond Princess Sembuh dari Corona dan Segera Dipulangkan
Sementara itu, adapun seluruh negara peserta Formula E 2020 telah terinfeksi wabah virus corona. Seluruh negara tersebut ada 13 yaitu China, Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
"Jangan dipaksakan, jangan sampai Indonesia menjadi titik epidemi virus Corona baru hanya karena Pemprov lalai melindungi warganya," tutupnya.