Oleh karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan kita untuk mencuci tangan dengan sabun dan air karena dapat mengurangi jumlah semua jenis kuman dan bahan kimia di tangan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa hand sanitizer memang efektif digunakan dalam pengaturan klinis seperti di rumah sakit, di mana tangan bersentuhan dengan kuman tetapi umumnya tidak sangat kotor atau berminyak.
Namun, tangan bisa menjadi sangat kotor dan berminyak saat kita berada di lingkungan terbuka, seperti saat sedang berolahraga, makan di restoran, atau berkebun.
Baca Juga: 5 Tahun Hukuman Penjara bagi Para Penimbun Masker dan Hand Sanitizer
Ketika tangan sangat kotor, hand sanitizer tidak akan bisa bekerja efektif. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membersihkan tangan dengan air dan sabun daripada menggunakan hand sanitizer.
Melansir Hello Sehat, berikut beberapa efek negatif penggunaan hand sanitizer berlebihan:
Resistensi bakteri dan efek hormonal
Antibiotik efektif untuk melawan bakteri. Tapi kandungan triclosan dalam gel pembersih tangan yang berfungsi sebagai antibakteri ini dipercaya oleh para pakar medis berperan besar membuat bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Melansir laman Times, Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) melaporkan bahwa triclosan yang terkandung dala hand sanitizer dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti resistensi bakteri atau efek hormonal.
Baca Juga: Harga Masker Melonjak, Anies Merasa Bersyukur Masih Ada yang Bisa Beli