Sonora.ID - Wabah virus corona telah merebak ke Indonesia, berbagai upaya dilakukan untuk menekan jumlah pasien yang terinfeksi.
Hingga saat ini tercatat telah ada sebanyak 100.000 orang di seluruh dunia yang dilaporkan telah terinfeksi virus mengerikan tersebut.
Virus corona ini juga tercatat setidaknya telah membunuh lebih dari 3.000 jiwa.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Lakukan Penyuluhan Terkait Virus Corona di Sejumlah Titik
Bahkan akibat virus ini beberapa masalah ekonomi negara-negara yang terinfeksi ikut merosot dan membuat pasar saham hingga industri perjalanan kacau karena khawatir penyebarannya memburuk.
Untuk mengatisipasi apakah orang disekitar Anda atau bahkan Anda terlurus virus corona ada baiknya memperhatikan jenis batuk yang tengah Anda atau orang sekitar Anda alami.
Karena menurut WHO gejala paling umum dari virus corona (Covid-19), sekitar dua pertiga (67,7 persen) pasien juga mengalami batuk, khususnya batuk kering.
Baca Juga: Karena Corona, Pemerintah Abai dengan Kasus DBD di NTT yang Memakan Banyak Korban
" Batuk kering adalah apa yang kami sebut batuk tidak produktif, karena tidak ada dahak yang muncul," kata Javaid kepada New York Post.
Batuk kering biasanya membuat tenggorokan terasa gatal namun tidak memiliki dahak.
Selain batuk kering, pasien yang terinfeksi virus corona akan memiliki gejala lain. Salah satu gejala yang tidak umum dilami oleh penderita virus corona adalah adanya produksi lendir.
Baca Juga: Bertambah 2, Total 6 Orang di Indonesia Positif Virus Corona
Sekitar 33,4 persen orang yang terserang virus corona mengalami batuk yang berlender, namun lebih didominasi dengan batuk kering.
"Kombinasi gejala lebih penting. Batuk dan demam jenis apa pun sangat perlu mendapat perhatian lebih."
Akan tetapi batuk kering atau berdahak saja tidak bisa dijadikan landasan kita terkena virus corona.
Baca Juga: Karena Corona, Pemerintah Abai dengan Kasus DBD di NTT yang Memakan Banyak Korban
Pasalnya ada berbagai faktor seseorang mengalami batuk kering atau bertahap. Namun jika Anda mengalami batu, pilek disertai demam lebih dari 10 hari, Anda harus segera mengunjungi dokter terdekat.
Berdasarkan keterangan WHO, gejala tambahan infeksi virus corona termasuk sesak napas (ditemukan pada 18,6 persen pasien), sakit tenggorokan (13,9 persen pasien), dan sakit kepala (13,6 persen).
Namun, yang penting diingat, kita harus fokus pada pencegahan penyebaran penyakit. Taktik pencegahan terbaik di antaranya adalah mencuci tangan, mendisinfeksi lingkungan, dan tidak menyentuh wajah kita.
Baca Juga: Bertambah 2, Total 6 Orang di Indonesia Positif Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Infeksi Virus Corona dari Jenis Batuk”