Meski demikian, orgasme pun masih bisa dilakukan tanpa menggunakan g-spot atau titik peka rangsang tersebut.
Dr. Boyke menjelaskan bahwa ada perubahan antara orgasme g-spot dan orgasme biasa.
“Kalau orgasme g-spot biasanya disertai seperti ejakulasi pada pria, yaitu si wanita juga menyemprotkan cairan tapi bukan air seni ya, tapi itu adalah cairan yang mirip dengan kelenjar-kelenjar di prostat tapi juga bukan cairan prostat,’ jelas dr. Boyke.
Pihaknya juga menyatakan bahwa posisi g-spot tersebut bisa dicari dan bisa berada di lokasi yang berbeda pada masing-masing tubuh atau organ kewanitaan.
Baca Juga: Bukan Berwarna Putih Susu, Ternyata Begini Kondisi Sperma yang Sehat
Biasanya lokasi tersebut ditandai dengan keinginan wanita untuk pipis, pada saat sang pria menyentuh bagian tersebut.
“Biasanya yang kita temukan adalah posisi antara jam 11 sampai jam 12, jadi sepertiga bagian atas vagina. Memang seperti ada cekungan yang memang sulit, dan kalau terlalu keras ditekan dia akan merasa sakit, tapi kalau tidak ditekan dia tidak akan merasa apa-apa,” sambung dr. Boyke.
Dirinya menegaskan kekerasan pada saat menekan g-spot layaknya menulis di atas kaca berembun, jadi tidak kencang dan tidak terlalu lembut juga.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih, Celana Dalam Model Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Kualitas Sperma