Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima kunjungan dari Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zooreguieta Cerruti di Istana Bogor pada Selasa (10/3/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Raja dan Ratu Belanda secara resmi meminta maaf kepada Indonesia atas penjajahan yang sempat dilakukan pada masa pasca-proklamasi.
Tak hanya itu, dalam kunjungan Raja dan Ratu Belanda juga mengembalikan keris Pangeran Diponegoro yang sempat diambil oleh pihak Belanda.
Baca Juga: Partai Gerindra Desak Jokowi 'Pecat' Moeldoko, Ini Alasannya
Terkait hal itu, pernyataan menarik justru muncul paranormal Mbah Mijan. Di akun Twitter-nya, ia meminta Jokowi untuk memecat orang-orang yang menyetujui kembalinya keris peninggalan Pangeran Diponegoro.
Kalo benar foto ini adalah penampakan dari Keris Kyai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro yang sudah 189 tahun berada di Negeri Belanda, Saya mohon pak @jokowi pecat orang yang telah menyetujui menerima benda ini. pic.twitter.com/wRECOaiOv8
— Mbah Mijan (@mbah_mijan) March 10, 2020
Dalam unggahan tersebut, Mbah Mijan menampilkan keris yan sudah 189 tahun berada di Negeri Belanda.
"Kalo benar foto ini adalah penampakan dari Keris Kyai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro yang sudah 189 tahun berada di Negeri Belanda, Saya mohon pak @jokowi
pecat orang yang telah menyetujui menerima benda ini." tulis Mbah Mijan.
Pria bernama Samijan tersebut menilai harusnya ada ahli keris yang dihadirkan dalam proses pengembalian agar bisa menilai keris tersebut.
"Ahli keris di Indonesia banyak, bahkan ada laboratoriumnya di Museum Keris TMII, jangan sampai diketawain para ahli di sini."
Baca Juga: Bos Ibu Kota Baru Segera Diumumkan, Jokowi Bakal Pilih Ahok?
"Mbah tak berani menuduh palsu, takut dikenai pasal. Mbah hanya ingin ahli keris Indonesia bicara soal foto ini. Mereka punya kapasitas, punya domain, punya hak, untuk mengkritisi peninggalan pahlawan kita." tegasnya.
Melansir Kompas.com, keris itu selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda setelah melalui penelitian mendalam yang diperkuat ahli Belanda dan Indonesia.
Keris itu didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825-1830. Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.
Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar. KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.