Sonora.ID - Ustaz Haikal Hassan yang merupakan juru bicara dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 ikut berkomentar terkait kasus kawin kontrak yang akhir-akhir ini sering dibicarakan masyarakat.
Prakrik kawin kontrak yang dilakukan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat tersebut banyak melibatkan orang-orang asing terlebih warga negara (WN) Arab Saudi.
Dirinya menilai jika praktik kawin kontrak adalah salah satu tindakan yang tidak bermoral, karena termasuk kedalam kejahatan.
Baca Juga: Deretan Fakta Prostitusi Kawin Kontrak di Puncak Bogor, Pelanggannya Turis Arab
Dalam akun Twitter pribadinya, ia meminta jika oknum-oknum WN Arab tersebut ditindak dan dipulangkan ke negara asalnya.
Haikal juga menyebutkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk ikut serta dalam menangani kasus ini.
“Kawin kontrak adalah KEJAHATAN," tegas @haikal_hassan.
"Harus diambil tindakan.. Pulangkan mereka semua..MUI harus disertakan..,” cuitnya.
Baca Juga: Kawin Kontrak Berbalut Wisata Seks 'Halal' di Puncak, Tarif Mulai Rp 5 Juta untuk Tiga Hari
Selain itu, ia juga merasa ironis dengan kawin kontrak yang dirasa sudah lumrah terjadi, bahkan ia tak bisa membayangkan apa jadinya nanti ketika buah hati dari hasil kawin kontrak itu sudah dewasa.
“Kawin kontrak mulai biasa.. Alasan utk pendapatan?.. Coba lihat 20thn kedepan.. Saat anak hasil kawin itu dewasa..,” tanyanya.
Berjalan menyusuri puncak..
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) March 10, 2020
Terlihat org2 asal arab..
Kawin kontrak mulai biasa..
Alasan utk pendapatan?..
Coba lihat 20thn kedepan..
Saat anak hasil kawin itu dewasa..
Harus diambil tindakan..
Pulangkan mereka semua..
MUI harus disertakan..
Kawinkontrak adl KEJAHATAN
Melihat cuitan Haikal, banyak warganet yang ikut membanjiri kolom komentar dari cuitannya.
Salah satu warganet @wakapoldur menyebutkan jika oknum yang sering melakukan kawin kontrak di Puncak Bogor bukan orang Arab melaikan orang Iran.
"Arab endi pak? Syiah laknat itu,.." cuit @wakapoldur.
Baca Juga: Kawin Kontrak di Puncak Terbongkar, Turis Tinggal Bilang
Dengan santun, Haikal membalas warganet tersebut.
Ia menyebutkan pernah berbicara dengan salah satu oknum yang melakukan praktik tersebut dan merupakan asli WN Arab.
Namun ia tak menampik jika ada beberapa WN Iran yang ikut terlibat dalam praktik itu.
"Maaf, saya ngobrol dan kebetulan pas ngobrol mereka orang Saudi. Memang ada juga yang Iran. Tapi yang jelas MUI dan jajarannya harus terjun dan cerdaskan ummat disana. Kami sering lakukan itu, dampaknya kecil. Harus negara," ungkap @haikal_hassan.
Baca Juga: Tak Direspon Kedubes India, PA 212 Lakukan Demo Hingga Berjilid-jilid