Palembang, Sonora.ID - Harga gula pasir konsumsi eceran di tangan pedagang dalam beberapa hari ini mengalami pelonjakan yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Iwan Gunawan M.si mengatakan untuk hari ini berada di level Rp 17.000.
Ada beberapa penyebab kenaikan harga sembako termasuk gula pasir, yang pertama karena pemerintah menutup kran impor akibat wabah corona yang berpengaruh terhadap kebutuhan gula karena hampir 40 persen bahan baku raw sugar diimpor dari China dan beberapa negara lain.
Baca Juga: Harga Masker Melonjak, Anies Merasa Bersyukur Masih Ada yang Bisa Beli
Kedua terjadi penurunan produksi di semua pabrik gula di Indonesia karena kekurangan bahan baku, selain itu tebu sebagai bahan baku juga saat ini dalam kondisi musim tanam yang baru akan panen pada Mei mendatang.
Pada Hari Rabu, 13 Maret 2020 ini Presiden RI Joko Widodo dan para menteri menghadiri rakor perdagangan.
Dalam rakor tersebut Presiden memerintahkan Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan kembali membuka impor bahan pokok termasuk sembako.
Baca Juga: Sri Mulyani Usul Kendaraan Kena Cukai, Harga Mobil Naik Berapa?
Untuk mencukupi kebutuhan gula, hasil rapat menyatakan bahwa Indonesia akan segera melakukan impor dari negara yang letaknya dekat seperti Australia, India dan Thailand.
Iwan mengatakan kebutuhan gula pasir di Sumatera Selatan sebesar 10.000 ton per bulan.
Kabar baiknya, melalui impor tersebut, nantinya Sumatera Selatan akan mendapatkan jatah dari 25.000 ton gula yang akan diimpor atau disalurkan ke Indonesia.
Baca Juga: Saat Kabah Sepi Akibat Corona, Sekelompok Burung Terekam Lakukan Tawaf
Iwan juga menghimbau agar masyarakat tidak panik dan pedagang tidak boleh menaikan harga atau mengambil keuntungan dengan angka yang tidak masuk akal.
Pasalnya hingga saat ini Bulog menyatakan bahwa berdasarkan perkiraan, persediaan gula pasir hingga satu bulan ke depan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Kepala BNPB Disebut Akan Pimpin Tim Khusus Penangangan Virus Corona