Sonora.ID - Di tengah perekonomian Indonesia yang terguncang karena kurang efektifnya kegiatan produktivitas, membuat pemerintah masih terus mengusahakan segala cara untuk membuat perubahan yang signifikan dalam perekonomian Indonesia.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah dengan menurunkan harga gas untuk industri agar bisa memberikan dampak yang signifikan untuk perekonomian Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi untuk bisa memberikan dampak yang signifikan dalam perbaikan perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Mulai Pertengahan Tahun, Harga Gas Elpiji 3 Kg jadi Rp 35 Ribu, Subsidi Dihapuskan?

Namun, pihaknya meminta jajarannya untuk terlebih dahulu melakukan verifikasi dan evaluasi terkait dengan penyesuaian gas untuk industri tersebut.

Topik tersebut merupakan salah satu topik yang dibahas dalam Rapat Terbatas yang digelar pada hari ini, 19 Maret 2020.

Tidak hanya memberikan dampak yang signifikan untuk perekonomian, namun harga gas yang disesuaikan diharapkan bisa memberikan nilai tambah.

Jokowi pun menegaskan bagi industri yang diberikan insentif pun harus mampu meningkatkan produksinya demi mencapai nilai lebih tersebut.

Baca Juga: Bantu Kendalikan Harga Gula, Pemkot Palembang Gelar Operasi Pasar Murah

Bahkan Jokowi menargetkan industri tersebut bisa berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja.

“Saya mengingatkan agar industri yang diberikan insentif turunnya gas harus betul-betul diverifikasi dan dievaluasi, sehingga pemberian insentif penurunan gas akan memberikan dampak yang  signifikan bagi ekonomi kita, memberikan nilai tambah bagi perekonomian kita,” ungkap Jokowi.

Pihaknya juga berharap industri yang mendapatkan insentif tersebut pun bisa membuat produknya lebih berkualitas sehingga melahirkan produk yang kompetitif.

Baca Juga: Bukan Hanya Masker, Harga Gula Pasir juga Ikut Melonjak, Ini Sebabnya

Dalam kesempatan yang sama pihaknya juga mengingatkan bahwa sudah pernah ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk penyesuaian harga gas tersebut.

Opsi yang pertama adalah mengurangi atau menghilangkan jatah pemerintah, kemudian yang kedua adalah pemberlakuan domestic market obligation, dan yang ketiga adalah bebas impor gas untuk industri.

Sehingga pada kesempatan rapat yang dilakukan melalui video conference tersebut, Jokowi meminta Menteri terkait untuk bisa menjabarkan langkah yang mereka lakukan dalam penyesuaian harga gas tersebut.

Baca Juga: Makin Sporty, Ayla Facelift Siap Rilis dengan Harga Jadi Rp 2 Juta