Sonora.ID - Dalam berhubungan intim, ternyata sebanyak kurang lebih 72 persen orang, baik wanita maupun pria, memiliki fantasi seksual, bahkan bukan dengan pasangannya sendiri.
Hal tersebut pun adalah hal yang wajar, karena fantasi tersebut dilakukan dalam upaya memiliki hubungan intim yang lebih berkualitas dengan pasangannya.
Tidak bisa dilakukan sembarangan atau berlebihan, dokter sekaligus seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha menyatakan bahwa ada batasan dalam melakukan fantasi seksual tersebut.
Baca Juga: Wajarkah Memiliki Fantasi Seksual? Ini Jawaban Pakar Seksologi
Batasan tersebut lebih didasari oleh kenyamanan dan keselamatan kedua belah pihak, agar tidak ada yang celaka.
“Fantasi seks yang bisa dipertanggungjawabkan adalah batas pada hubungan seksual yang tidak membahayakan,” tegas dr. Boyke.
Jangan sampai fantasi seksual yang harusnya membantu seseorang memiliki hubungan intim yang berkualitas, kemudian justu mendatangkan mala petaka.
Tak hanya itu, pihaknya menyatakan bahwa penting seseorang bisa membedakan hubungan intim pada kehidupan nyata dengan fantasi.
Baca Juga: Perlu Diperhatikan, Kenali Ketakutan Berhubungan Intim Pasca Melahirkan
Pihaknya mengimbau semua orang untuk tidak mencurigai pasangannya membayangkan orang lain pada saat berhubungan intim dengan dirinya.
Pasalnya, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh dr. Boyke, masing-masing pribadi tidak menginginkan memiliki hubungan atau kehidupan dengan sosok yang ada di fantasinya tersebut.
Sosok yang ada di fantasinya, hanyalah sebagai imajinasi yang memancing gairah seksual, bukan seseorang yang benar-benar dicintainya, kecuali bahwa fantasinya adalah pasangan hidupnya.
“Itu hanya fantasi saja, hubungan intim yang intinya adalah dengan pasangan di dunia nyata,” tegas dr. Boyke.
Baca Juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Wanita untuk Bisa Orgasme? Cek Disini
Selain itu, dr. Boyke kembali mengingatkan bahwa fantasi itu hanya membantu hubungan intim menjadi lebih berkualitas.
Namun, jangan samapi fantasi seks lebih mendominasi pada saat berhubungan intim dibandingkan dengan kehidupan nyata yang ada di depan mata.
“Jangan sampai fantasi-fantasi terus, yang sering kali terjadi adalah fantasi yang terasa real. Tapi ada juga yang menyakitkan dan bahayanya adalah kalau fantasi seks ingin diwujudkan menjadi suatu yang real. Itu menjadi bahaya,” tegas dr. Boyke.
Baca Juga: Bukan Hanya Wanita, Ternyata Pria Juga Punya G-Spot, Di Mana Letaknya?