Sonora.ID - Jika hari ini, Jumat (20/3/2020) Anda membuka laman Google, akan tampak seorang sosok pria memegang perangkat timer dan ada ilustrasi mencuci tangan di huruf "O" kedua pada logo Google.
Jika doodle tersebut di klik, akan menampilkan video animasi cuci tangan selama 50 detik dalam beberapa langkah.
Pria yang ada dalam ilustrasi tersebut adalah Ignaz Semmelweis, seorang dokter asal Jerman yang memprakarsai sebuah prosedur kesehatan sederhana, yakni mencuci tangan.
Baca Juga: Cara Mencuci Tangan yang Benar, Sambil Nyanyi Lagu ‘Happy Birthday’?
Ia mempelopori prosedur tersebut untuk pertama kalinya di dunia pada 20 Maret 1847.
Munculnya prosedur kesehatan cuci tangan, bermula ketika Semmelweis mendapatkan gelar dokternya di Universitas Vienna, Jerman, pada 1 Juli 1837.
Ia kemudian memutuskan untuk fokus di bidang spesialis kebidanan.
Baca Juga: Sesuatu yang Berlebihan Itu Tidak Baik, Termasuk Cuci Tangan Juga!
Setelah lulus, ia bekerja di Rumah Sakit Umum Vienna dan pada 1 Juli 1846 ia mendapatkan jabatan tetap di RS itu sebagai asisten seorang profesor bernama Johann Klein.
Kala itu, ia dan Klein memimpin klinik bidan pertama di RS Umum tersebut. Di saat yang sama, ada sebuah penyakit demam yang sedang marak dan mewabah di RS tersebut, yaitu "childbed fever".
Meski sejenis demam, penyakit tersebut ternyata sangat berbahaya dan memiliki tingkat kematian yang tinggi, terutama untuk ibu yang sedang melahirkan.
Pria yang lahir di kota Budapest, Hungaria, pada 1 Juli 1818 ini lantas menemukan penyebabnya.
Setelah melakukan penelitian menyeluruh, ia menyimpulkan bahwa para dokterlah yang justru menjadi penyebab dari penyakit tersebut.
Dokter bedah membawa materi infeksius berupa bakteri, virus, atau mikroorganisme lain di tangan dan dapat menular kepada pasien mereka.
Baca Juga: Sering Cuci Tangan Bikin Tangan Anda Jadi Terasa Kering? Ini Solusinya
Materi itu berasal dari tindakan operasi atau autopsi yang sebelumnya dilakukan oleh dokter tersebut.
Kemudian, para dokter kabarnya langsung memeriksa pasien berikutnya dengan tangan yang masih "kotor", tak terkecuali ibu yang melahirkan.
Hal itu konon menyebabkan material berbahaya yang menempel di tangan sang pemeriksa dan lantas bisa menginfeksi seseorang ibu yang sedang melahirkan.
Baca Juga: Pasien Kasus 3 yang Sembuh dari Corona: Banyak Minum Air Putih dan Rajin Cuci Tangan
Semmelweis pun sigap dan langsung menerapkan peraturan untuk mencuci tangan sebelum seorang dokter memeriksa pasien.
Awalnya, rekan Semmelweis skeptis dan tidak percaya terkait aktivitas mencuci tangan, yang bisa mengurangi jumlah kasus sebuah penyakit.
Namun, secara perlahan, protokol tersebut mulai dijalankan dan ternyata mengurangi kasus childbed fever, sebagaimana dirangkum Sonora.ID dari halaman Google Doodle, Jumat (20/3/2020).
Baca Juga: Mesin Cuci Bisa Jadi Ladang Bakteri, Apa yang Harus Dilakukan?
Bahkan, beberapa dekade kemudian, protokol kebersihan dengan mencuci tangan sangat direkomendasikan oleh beberapa instansi kesehatan dan dianggap sebagai pencegahan dari penyakit yang disebabkan oleh kuman.
Nah, mengingat salah satu pencegahan penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19 yang kini sedang mewabah adalah dengan mencuci tangan, kita pun harus berterima kasih pada Semmelweis.
Baca Juga: Waduh! 5 Benda Ini Bisa Jadi Sarang Bakteri, Salah Satunya Keyboard