Sonora.ID - Selama 18 hari hitungan resmi virus corona mulai menginfeksi Indonesia, seluruh jajaran pemerintahan pusat melakukan usaha untuk menekan perkembangan virus corona.
Meski angka yang terinfeksi terus bertambah namun para petugas medis Indonesia juga berjuang sekuat tenaga untuk menyembuhkan para korban yang terinfeksi.
Hal ini terbukti dari penambahan jumlah pasien yang sembuh dari virus covid-19 ini.
Baca Juga: Positif Covid-19, Bima Arya Ditolong Sedini Mungkin Berkat Kang Emil
Melalui Juru Bicara Penanganan dan Penanggulanan virus corona Achmad Yurianto, pasien yang dinyatakan sembuh juga ada peningkatan.
"Jumlah pasien yang sembuh ada penambahan satu orang sehingga saat ini total ada 17 pasien yang sembuh," ujar Yuri dalam video konferensi pres seperti yang disiarkan di youtube KompasTv.
Baca Juga: Presiden Ajak Seluruh Pihak Bersinergi Redam Dampak Ekonomi dari Pandemi Covid-19
Selain itu Presiden Indonesia Jokowi juga menyatakan bahwa dalam waktu dekat akan menyediakan obat yang berfungsi untuk menekan persebaran virus corona.
Obat tersebut diklaim efektif dalam menyembuhkan dan membuat virus corona mati. Pemerintah pusat sendiri berencana akan mendatangkan 5juta butir obat ke Indonesia.
"Pemerintah juga telah menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara untuk bisa mengobati Covid-19 ini sesuai resep dokter," kata Presiden Jokowi lewat siaran live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020).
Baca Juga: Perangi Corona, Ridwan Kamil Luncurkan Aplikasi 'PIKOBAR' Bagi Rakyat JABAR
Pada kali ini Jokowi akan menyiapkan dua jenis obat sekaligus. Adapun jenis obat tersebut adalah pertama yaitu Avigan, dan kedua yakni Klorokuin.
Obat Avigan telah didatangkan sebanyak 5.000 butir. Pemerintah juga tengah memesan 2 juta butir obat tersebut.
Sementara itu, obat Klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.
"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara, dan memberikan kesembuhan," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Dokter: Kami Pasukan Perang Tanpa Senjata Lawan Virus Corona