“Dari sini berarti bahwa ketakutan ini bisa menjadi suatu hal yang melumpuhkan, ini yang namanya paranoid,” tegas Arvan.
Ketika seseorang sudah dibajak oleh ketakutan tersebut, orang menjadi melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Nah, jika orang sudah menunjukkan tanda tersebut, maka bisa dikatakan orang tersebut sudah mengalami gejala awal terinfeksi virus ketakutan.
“Jadi sudah sampai pada level panik sebetulnya,” ungkapnya sambil mengingat terjadinya panic buying yang dilakukan oleh beberapa warga Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Ini 5 Aplikasi untuk Rapat Lewat Gadget Selama Work From Home
Mengapa berawal dari rasa takut saja seseorang bisa melakukan hal-hal yang tidak masuk akal?
Arvan menjelaskan bahwa memang ketakutan berawal dari pikiran manusia, namun hal tersebut akan mempengaruhi kinerja seluruh badan manusia tersebut.
“Menyasar kemana-mana ya, seluruh dimensi dalam kehidupan. Jadi, takut itu adalah feeling yang dujungnya adalah panik, sehingga kita harus bisa mengukur kada ketakutan kita sudah sampai di mana,” sambungnya.
Meski demikian, pihaknya kembali menekankan bahwa takut adalah hal yang wajar.
Baca Juga: Penting, Miliki Energi Positif di Tengah Maraknya Virus Corona