Virus dan karakter genetik Infeksi hantavirus
disebabkan oleh virus Hanta genus Hantavirus, famili Bunyaviridae. Virus ini memiliki single stranded RNA, yang mempunyai tiga segmen berbentuk sferikal dengan diameter 80-120 nm dan panjang mencapai 170 nm.
Hantavirus beramplop sehingga tidak tahan terhadap pelarut lemak, seperti deterjen, pelarut organik, dan hipoklorit, dapat juga diinaktivasi dengan pemanasan dan sinar ultraviolet.
Proses penularan Penularan hantavirus ke manusia dapat terjadi baik melalui kontak dengan hewan reservoir rodensia yang terinfeksi maupun kontak dengan ekskresinya seperti saliva, urine, atau feses.
Baca Juga: Meminum 2 Gelas Air Putih Sebelum Makan Bisa Menurunkan Berat Badan Lho!
Penularan pada manusia juga dapat terjadi melalui aerosol dari debu atau benda-benda yang telah terkontaminasi oleh urine dan feses rodensia yang mengandung hantavirus.
Penularan dari manusia ke manusia juga belum pernah dilaporkan.
Periode viremia hantavirus pada manusia sangat singkat sehingga sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam darah.
Baca Juga: Amerika Serikat Sebut Virus Corona Bisa Bertahan 3 Jam di Udara
Gejala klinis Infeksi hantavirus
Infeksi Hantavirus menyebabkan Haemorrhagic Fever and Renal Syndrome (HFRS) dan Haemorrhagic Pulmonary Syndrome (HPS) pada manusia.
Masa inkubasi penyakit hanta berkisar antara 2-8 minggu.
Pengendalian penyakit Vaksinasi dinilai masih efektif untuk pencegahan infeksi hantavirus sehingga telah dikembangkan vaksin multivalent rekombinan yang terdiri dari beberapa strain/serotype hantavirus yang dapat mencegah infeksi hantavirus.
Vaksin hanta yang berasal dari jaringan ginjal garbil dan hamster telah banyak diproduksi.
Di China dan Korea, pemberian vaksinasi hantavirus dapat menurunkan kasus infeksi pada manusia secara drastis.
Baca Juga: Sebelum Isolasi Diri, Beli 3 Jenis Bahan Makanan Ini Agar Tetap Sehat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hantavirus: Dari Karakter, Gejala, Proses Penularan, hingga Vaksinasi”