yang sifatnya pendampingan iman atau pengajaran, seperti persiapan komuni pertama, katekumen dan sekolah minggu ditiadakan, ada cara lain yang betul betul praktis dalam upaya mencegah penularan virus corona," ucapnya.
Guido mengatakan bahwa Keuskupan Agung Palembang sampai saat ini belum menempuh pilihan misa online atau live streaming namun tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa saja dilakukan.
“Kita tetap terbuka, sambil mengikuti perkembangan, bukan harga mati tidak melakukan itu, jika itu sungguh sungguh menuntut, kita akan lakukan,” ucapnya.
Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Pemkot Palembang Semprotkan Disinfektan di Masjid dan Sekolah
Guido menegaskan bahwa Misa Minggu tetap dilakukan dengan memperhatikan ketentuan umum.
“Yang sakit tidak usah datang, ada petunjuk petunjuk praktis , missal air suci ditiadakan, kemudian salam damai dengan cara menjaga jarak, tidak harus bersalaman dan juga kolekte secara konkret bentuknya petugas kolekte saja yang mengedarkan ke umat, tidak semua umat, atau dengan cara memasukkan di pintu gereja sebelum ekaristi atau setelah perayaan ekaristi dengan mempertimbangkan tidak usah antri atau berdesak desakan. Hal seperti itu diatur untuk pilihan bahwa kita hari minggu masih menyelenggarakan perayaan ekaristi, “ ucapnya.
Guido kembali mengimbau kepada Umat Katolik Keuskupan Agung Palembang untuk tidak perlu panik, tetap optimis serta selalu mengupdate informasi dan mengikuti anjuran anjuran dokter atau otoritas yang tahu persis bagaimana pencegahan serta melakukannya.
Baca Juga: Antisipasi COVID-19, Pemkot Palembang Jadwalkan Pembersihan Masjid