Sonora.ID - Gerakan karantina diri sendiri atau yang dikenal dengan ‘stay home’ atau ‘di rumah aja’ memang menjadi gerakan yang terus dilakukan oleh masyarakat bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.
Memang gerakan ini menjadi salah satu penyebab menurunnya perekonomian dunia, menurunnya efektivitas pekerjaan manusia.
Namun, hal ini penting dilakukan demi memberantas pandemi virus corona yang hingga saat ini masih terus menginfeksi sebagian warga dunia.
Baca Juga: Menarik, Netflix akan Luncurkan Series tentang Asal-Usul Spotify
Di Indonesia sendiri, masa karantina ini sudah memasuki minggu kedua, tak heran sudah banyak orang yang mulai mencari-cari aktivitas demi membunuh waktu di rumah.
Salah satu aktivitas yang biasanya dilakukan adalah mendengarkan musik atau menonton film secara streaming.
Namun, uniknya, layanan streaming musik Spotify justru mengalami penurunan pendengar di masa karantina seperti ini.
Hal tersebut berdasarkan dengan Aplha Data, yaitu penyedia analisis data, yang menyatakan bahwa penggunaan streaming musik di Spotify menurun sebanyak 7,6 persen.
Baca Juga: Trending, Spotify Wrapped untuk Tahu Lagu Terfavorit Sepanjang Tahun
Bukan di seluruh dunia, tapi penurunan tersebut lebih difokuskan pada Amerika Serikat, dalam kurun waktu 13 Maret hingga 19 Maret 2020 yang lalu.
Padahal pada waktu tersebut adalah masa-masa awal warga AS menerapkan karantina dan gerakan stay home.
Setelah ditelusuri ternyata penurunan tersebut diakibatkan oleh banyaknya café atau outlet yang tidak beroperasi pada masa karantina ini.
Perlu diketahui bahwa café atau outlet tersebut biasanya memutarkan lagu di tempat mereka menggunakan aplikasi streaming musik, khususnya Spotify.
Baca Juga: 'Senorita' Jadi Lagu Musim Panas yang Paling Banyak Didengarkan di Spotify
Semenjak café dan outlet tersebut tidak beroperasi, maka Spotify pun tidak diputar pada tempat-tempat umum semacam itu.
Hal ini lah yang mengakibatkan penurunan pendengar music streming khususnya pada aplikasi Spotify.
Penurunan pendengar tersebut diikuti dengan turunnya penjualan album fisik sebesar 27,6 persen, dan album digital sebesar 12,4 persen.
Dengan penurunan tersebut, penjualan lagu digital dinyatakan anjol sebesar 10,7 persen.
Baca Juga: Netflix Sumbang Rp 1,6 T untuk Industri Kreatif yang Terpapar Virus Corona