Sonora.ID - Seorang ahli biofisika Standford dan pemenang Nobel, Michael Levitt mengungkap pandemi virus corona yang merebak akan segera berakhir.
Melansir Kompas.com, Levitt membuat analisis yang memperkirakan berkurangnya jumlah kematian pasien Covid-19 dari hari ke hari.
Dalam analisis tersebut terlihat penurunan drastis angka kematian yang diiringi peningkata angka kesembuhan pasien Covid-19.
Menurutnya, hal itu dinilai sebagai tanda-tanda awal berakhirnya pandemi virus corona di dunia.
Levitt memulai analisis tersebut sejak Januari 2020 lalu. Ia melakukan perhitungan dengan tepat dan menemukan bahwa China akan berhasil melewati titik buruknya.
Baca Juga: Cara yang Tepat Berbicara dengan Anak Tentang Wabah Virus Corona
Saat ini, dia memperkirakan, situasi serupa akan terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia yang terdampak corona.
Jika sejumlah ahli memprediksi akan ada gangguan sosial besar-besaran serta angka kematian yang melonjak tinggi, Levitt justru berkebalikan dengan itu.
"Yang kita butuhkan saat ini adalah mengendalikan kepanikan. Dalam skala besar, kita akan baik-baik saja," kata Levitt seperti dilansir dari LA Times melalui Kompas.com.
Ilmuwan penerima hadiah Nobel 2013 itu mengibaratkan wabah adalah mobil yang melaju di jalan raya.
Meskipun mobil itu masih memiliki kecepatan tertentu, bukan berarti mobil akan mengalami peningkatan kecepatan yang sama besar seperti sebelumnya.
"Ini menunjukkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat pada pekan-pekan mendatang," tulis Levitt dalam sebuah laporan yang dikirim kepada teman-temannya, 1 Februari lalu.
Tiga minggu setelahnya, Levitt mengatakan kepada China Daily News bahwa tingkat pertumbuhan virus telah memuncak.
Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.
Prediksi tersebut ternyata sangat akurat.
Total kasus Covid-19 di China pada 16 Maret 2020 tercatat sejumlah 80.298 kasus dan 3.245 kematian.
Hal Serupa akan Terjadi di Negara Lain
Penerima hadiah Nobel untuk pengembangan model kompleks sistem kimia 2013 itu mengungkapkan adanya titik balik yang serupa di negara-negara lain.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Deretan Pemain Terkenal yang Beramal untuk Penanganan Corona
Levitt menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan lebih dari 50 kasus Covid-19 baru setiap harinya dan melihat adanya tanda-tanda pemulihan di banyak negara.
Dia tidak fokus pada jumlah total kasus di suatu negara, tetapi lebih pada jumlah kasus baru yang diidentifikasi setiap hari, terutama pada perubahan jumlah dari satu hari ke hari berikutnya.
Misalnya, di Korea Selatan, kasus baru memang masih muncul dan membuat jumlah total kasus bertambah.
Namun, perhitungan kasus baru setiap harinya telah menurun dalam beberapa minggu terakhir dengan angka tetap di bawah 200.
Selanjutnya Iran, jumlah kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi per harinya relatif datar sejak pekan lalu.
Pada Senin pekan lalu, kenaikan kasus mencapai 1.053, tetapi pada hari Minggu hanya 1.028.
Meskipun angka kasus baru tersebut terbilang masih cukup tinggi, kata Levitt, tetapi polanya menunjukkan bahwa wabah di sana seolah sudah melewati batas setengah jalan dari masa ledakan wabah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Epidemi Covid-19 Akan Cepat Berakhir".