Sonora.ID - Amerika Serikat (AS) dilaporkan menjadi negara dengan kasus positif virus corona tertinggi hingga hari ini, Jumat (27/3/2020).

Melansir The New York Times, jumlah kasus positif corona di AS mencapai 83.553 pasien. Dengan demikian, AS melampaui China sebagai negara yang menjadi awal penyebaran virus.

Angka-angka baru yang dirilis pada hari Kamis (26/3/2020) menunjukkan bahwa AS telah menyusul Cina dan Italia dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi dalam pandemi global. 

Berbeda dengan The New York Times, menurut data Johns Hopkind University kasus positif corona di AS mencapai 82.404. Dari angka tersebut, setidaknya 1.178 pasien meniggal dunia.

Baca Juga: Wirang Birawa Ungkap Virus Corona di Indonesia Akan Hilang dalam Waktu Dekat

Menanggapi hal tersebut, Presiden AS Donald Trump pun menginstruksikan jajarannya untuk segera mengirim bantuan ke wilayah-wilayah pandemi yang mayoritas berada di New York.

Para pemimpin senat berusaha mengatasi masalah ini dengan mengucurkan dana senilai 2 triliun dolar AS, khusus untuk menangani virus corona.

New York, yang merupakan pusat wabah AS dengan 50 persen dari total kasus yang dikonfirmasi di negara itu, kini menjadi 385 kematian dan lebih dari 37.000 infeksi.

Ada 281 kematian di New York City dan 21.873 infeksi.

Meski negaranya mencatat kasus tertinggi, Trump tetap tidak menerapkan kebijakan lockdown secara menyeluruh. Ia menilai langkah tersebut berlebihan.

Meski demikian, Trump meyakini pandemi corona di negaranya akan berakhir sebelum Paskah yaitu pada 12 April 2020 mendatang.

"Saya dengan senang hati membuka negara ini dan bersiap untuk Paskah," kata Trump.

Para ilmuwan sebelumnya telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat suatu hari akan menjadi negara yang paling terpukul oleh pandemi coronavirus.

Dengan 330 juta penduduk, Amerika Serikat adalah negara terpadat ketiga di dunia, yang berarti membuka peluang banyak orang yang berpotensi terinfeksi Covid-19.