Sonora.ID - Indonesia dan beberapa negara di dunia sedang mengalihkan fokus mereka untuk menghadapi virus corona yang masih terus aktif menginfeksi masyaraakat dunia.
Pada awal kemunculannya, disebutkan bahwa virus corona ini adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Hal tersebut hampir sama dengan penyakit Tuberkulosis atau yang dikenal dengan TBC atau TB yang juga penyerang sistem pernapasan, khususnya paru-paru.
Melihat adanya kesamaan tersebut, dr. Santi menjelaskan bahwa perbedaannya adalah virus corona disebabkan oleh virus, sedangkan TB disebabkan oleh bakteri.
Baca Juga: Tenangkan Warganya, WalKot Depok: Angka Kematian karena TBC Lebih Tinggi
Karena disebabkan oleh bakter, orang dengan daya tahan tubuh yang lebih baik, bisa bertahan melawan TB meskipun dirinya sudah menjadi TB Laten.
TB Laten adalah fase pada saat tubuh seseorang sudah didiami bakteri TB naming sistem kekebalan tubuh dalam posisi yang baik sehingga tubuh bisa melawan bakteri tersebut.
Pada orang yang masuk pada kategori TB Laten ini, dr. Santi menjelaskan bahwa kemungkinan dirinya mengidap TBC atau TB Aktif adalah hanya 10 persen.
Baca Juga: Diabetes pada Pria Bisa Sebabkan Mr. P Loyo, Gimana Solusinya?
5 persen pertama adalah selama satu hingga dua tahun semenjak dirinya dikategorikan sebagai TB Laten, dan 5 persen setelahnya adalah selama ia hidup.
Namun, kemungkinan tersebut akan berbeda dan akan meningkat apa bila orang tersebut mengidap penyakit gula darah yang tinggi atau yang disebut dengan Diabetes.
“Tapi kalau misalnya si orang yang TB Laten ini menderita diabetes juga, itu kemungkinan TB Latennya berubah menjadi TB Aktif itu naik menjadi 30 persen, tinggi ya? Dan 30 persen ini adalah sepanjang hidupnya ya,” jelas dr. Santi.
Baca Juga: Viral Fenomena Gerhana, Aktor Pierre Rolland 'Gerhana' Diam-diam Mengidap Diabetes Tipe 1
Beda ceritanya jika orang dengan penderita TB Laten tersebut adalah juga penderita HIV/AIDS.
Orang dengan kondisi demikian memiliki potensi menjadi TB Aktif sebesar 7 hingga 10 persen, kok lebih rendah?
“Kalau dia ada TB Latennya, itu kemungkinan dia jadi TB Aktif, itu 7 hingga 10 persen, setiap tahunnya. Jadi, sekarang ini untuk penderita HIV itu biasanya dianjurkan untuk screening TB. Penderita diabetes biasanya juga dianjurkan untuk screening TB,” tambah dr. Santi menjelaskan.
Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Tipe 2 Tetap Bisa Disembuhkan?