Sonora.ID - Virus corona yang masih terus menyerang mayarakat Indonesia dari berbagai kalangan, terus mengundang berbagai orang untuk bisa berkontribusi dalam penanganan dan peringanan beban tenaga medis serta pemerintah.
Dokter Tirta adalah salah satu dokter yang ikut memberikan dedikasi dan berkontribusi dalam penanganan pandemi virus corona ini.
Karena terus memberikan pelayanan kepada pasien dalam 14 hari tanpa henti, dirinya pun beberapa hari yang lalu ditetapkan sebagai PDP atau Pasien Dalam Pengawasan.
Meski sudah dirawat di rumah sakit dengan kondisi tersebut, dirinya masih terus memberikan imbauan dan peringatan kepada seluruh pengikutnya melalui akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Tutorial Cara Membuat Masker N95 untuk Cegah Virus Corona
Siang hari ini saja, dirinya mengadakan Live di Instagramnya bersama salah seorang Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara.
Dalam tayangan tersebut mereka menekankan bahwa anak muda pun rentan terinfeksi virus corona, namun biasanya tidak menunjukkan gejala apapun.
Untuk itu pihaknya menganjurkan agar semua kaum awam yang ada di Indonesia ini menggunakan masker dari kain, atau masker non-medis.
“Saya dan Devara meminta setiap awam yang ada di seluruh Indonesia, saya sarankan untuk menggunakan masker non medis, karena bisa mencegah infeksi ke lingkungan sekitar,” ungkapnya dalam tayangan tersebut.
Baca Juga: Miliarder Jack Ma Akan Sumbangkan Alat Medis dan Masker ke Indonesia
Pihaknya mengimbau dengan tegas agar tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan masker medis karena maskter tersebut diperuntukan khusus untuk tenaga medis.
Pihak pemerintah bersaa Stafsus pun menyatakan akan segera membuat tutorial pembuatan masker kain tersebut, yang bisa dibuat dan digunakan oleh seluruh masyarakat awam.
Tak hanya itu, dr. Tirta pun angkat bicara terkait dengan karantina wilayah yang sudah dilakukan oleh sebagian wilayah di Indonesia.
“Jadi karantina wilayah itu berbeda dengan lockdown, lockdown itu tidak pernah dikenal di Indonesia. Mungkin lockdown yang kalian kenal itu menutup segala akses untuk warga dan militer tapi wilayah dikurung. Tidak seperti itu. Karantina wilayah itu enggak seperti itu,” tegasnya.
Baca Juga: Kuba Perintahkan Warganya Membuat Masker Sendiri, Guna Perangi Corona
Pihaknya menjelaskan bahwa karantina wilayah itu membatasi aktivitas keluar masuk seorang warga negara ke dalam suatu wilayah yang diberlakukan karantina karena terkena penyakit atau infeksi atau wabah.
Melihat kondisi Jakarta yang beberapa wilayahnya sudah memasuki zona merah, dr. Tirta menyarankan agar pemprov DKI Jakarta menerapkan karantina batas wilayah untuk Jakarta sendiri.
“Artinya adalah menutup semua akses dari atau ke dalam Jakarta, sehingga warga Jakarta semuanya terkontrol, migrasi akan dibatasi, sehingga kemungkinan tersebar akan terminimalisir,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Jual Masker Rp300 Ribu per Kotak, Pengamat: Gubernurnya Makin Kaya