Sonora.ID - Bukan hanya untuk memenuhi perintah agama, namun sunat juga disarankan untuk dilakukan demi kebersihan atau kesehatan organ kelamin pria.
Biasanya sunat ini dilakukan pada saat pria tersebut pada usia cenderung kecil, bahkan belakangan ini ada beberapa orang tua yang menyunatkan anak laki-lakinya apa usia bayi.
Sunat ini biasanya dilakukan sekali dalam seumur hidup untuk membuang lapisan kulit yang bisa menampung bakteri di dalamnya.
Baca Juga: Apa yang Perlu Diperhatiakan Ketika Mr P Tidak Disunat, Adakah Pengaruhnya?
Namun, ternyata untuk beberapa kasus ada pria yang terpaksa melakukan sunat lebih dari satu kali dalam seumur hidupnya.
Hal tersebut pun yang dialami oleh salah seorang pendengar program Sex in the City in Radio Sonora dan meminta pendapat dari dokter dan seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha, terkait dengan pengalamannya tersebut.
Mendengar cerita itu, dr. Boyke menjelaskan bahwa sunat dua kali biasanya terjadi pada pria yang memiliki berat badan berlebihan pada saat dilakukannya sunat pertama, sehingga kulit yang hendak diambil tidak sempurna.
Baca Juga: Dapat Melukai Organ Intim, Ini 3 Bahaya di Balik Pemakaian Tisu Toilet
“Lama-lama akhirnya dilakukan sunat lagi untuk dirapikan kembali. Oke saja, selama fungsi penisnya masih normal,” jelas dr. Boyke.
Dirinya menekankan bahwa meskipun pengalaman seperti ini jarang terjadi, namun sunat dua kali bukan hal yang membahayakan selama fungsi dari organ intim tersebut tidak terganggu.
“Meskipun jarang ditemukan, tapi tetap ada untuk memperbaiki atau merapikan,” sambung dr. Boyke.
Baca Juga: Diabetes pada Pria Bisa Sebabkan Mr. P Loyo, Gimana Solusinya?
Terkait dengan akibatnya, selama sunat tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur atau ketentuan, maka hal tersebut tidak akan mengubah fungsi organ intim.
Namun sebaliknya, jika karena sunat tersebut menyebabkan adanya perubahan fungsi maka segera konsultasikan pada dokter.
Tetapi pada dasarnya sunat dua kali adalah hal yang biasa dilakukan untuk memperbaiki hasil sunat yang kurang baik pada sunat pertama.
Baca Juga: Mr. P Saya Bengkok, Penyebab dan Pengobatannya Bagaimana Ya Dok?