Sonora.ID - Tujuh orang siswa di SMK swasta di Deliserdang, Sumatera Utara melakukan aksi tak terpuji kepada adik kelasnya sendiri berinisial D (16).
D mengaku telah dirudapaksa oleh ketujuh orang kakak kelasnya hingga mengalami trauma berat.
Dirinya mengaku, jika perbuatan tersebut terus terbayang di benaknya.
Dalam wawancaranya di Polresta Deliserdang, D menceritakan jika pertama kali ia menjadi korban pemerkosaan pada bulan Desember 2019 lalu.
Baca Juga: Kasus Pemerkosaan Reynhard Sinaga Telah Ditangani Kemenlu Sejak 2017
Lokasi pemerkosaan tersebut berada di area ruang praktik sekolah yang berada di kawasan Batang Kuis.
"Saya sempat disuruh satpam untuk ambil gelas kotor di ruang praktik. Tapi rupanya orang itu (pelaku) sudah ada di situ. Ada empat orang mereka," kata D kepada TribunMedan.com.
Saat itu pula, D ditarik dan dilucuti di atas meja oleh para pelaku.
Ia sempat berteriak minta tolong, namun tak ada satupun orang yang membantunya.
"Sudah teriak juga minta tolong cuma enggak ada yang dengar. Yang lain (siswa) sudah pulang, memang lagi sepi,” turut D lirih.
“(Saya) sudah mau pulang sebenarnya cuma disuruh satpam ambilkan gelas di ruang praktik," imbuhnya.
Baca Juga: Biadab, Siswa SD Diperkosa Selama 4 Tahun Pertama Kali Saat Kelas VI
Pada saat itu D tak bisa berbuat banyak, ia bahkan tak kuasa melawan kekuatan tenaga empat orang yang tengah dirasuki nafsu setan tersebut.
"Sempat kutunjang juga mereka, tapi enggak bisa juga. Terus dadaku pun diduduki mereka. Ada yang pegang tanganku juga. Mukaku ditutupi jaket sama mereka," kata D.
Ia membeberkan jika pelaku sempat melakukan ancaman jika kasus tersebut diceritakannya kepada orang tua.
Mereka mengancam akan menyebarkan video-video dirinya.
Baca Juga: Ayah, Kakak dan Sepupu yang Perkosa Pelajar di Mamasa Bertahun-tahun Hingga Trauma Minta Maaf
Karena kondisi tersebut, D tak berani untuk buka suara kepada siapapun.
Rupanya, keempat pelaku semakin beringas, mereka mengajak tiga siswa lainnya untuk menggagahi D.
Ketujuh kakak kelas D itu pun kemudian menggauli D di sebuah rumah kosong pada Januari 2020.
Saat ini, kasus pemerkosaan itu telah dilaporkan ke Polresta Deliserdang oleh keluarga korban.
Kasus tersebut dilaporkan oleh ibu korban N (45) yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.
Baca Juga: Sejak SD Remaja Ini Diperkosa Oleh Ayah, Kakak, dan Sepupunya Sendiri
"Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).
Kasus tersebut mulai terendus oleh keluarga, karena korban mengalami perubahan sikap sangat drastis hingga sempat menghilang selama empat hari.
Baca Juga: Perkosa 190 Pria di Inggris, Siapa Sebenarnya Reynhard Sinaga?
"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah. Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," kata MI, ayah korban.
"Sempat kami buat laporan kehilangan di Polsek Tanjung Morawa. Karena empat hari juga dia enggak ada di rumah. Kami cariin barulah dia pulang," tambah MI.
Ayah korban mengatakan jika D memiliki cita-cita tinggi yakni ingin menjadi seorang mekanik mesin.
"Dia memang perempuan tapi sekolahnya jurusan otomotif. Katanya memang dia yang perempuan di kelas. Cita-cita dia mau jadi mekanik ya cemana, itu mau dia ya kita turutin lah. Kita suruh masuk jurusan akuntansi kayak kakaknya dia enggak mau. Memang hobinya di situ ya cemana," kata MI.
Dari informasi yang didapat, D sendiri merupakan siswi kelas X dan ketujuh kakak kelasnya duduk dibangku kelas XII.
Baca Juga: Jaksa Inggris: Kasus Reynhard Sinaga Bisa Jadi Kasus Perkosaan Berantai Terbesar di Dunia