Selain itu pemberlakukan social distancing dan pyshical distancing juga berdampak kepada warga untuk sementara waktu tidak keluar rumah.
"Masyarakat tidak berani donor karena takut ke luar rumah. Jadi, kita usahakan tim PMI mengunjungi tempat warga yang ingin mendonorkan darah dengan cara jemput bola dan datang langsung ke rumah," kata Fitri.
Fitri menerangkan, petugas dari PMI yang datang ke rumah akan dilengkapi dengan APD.
Baca Juga: Polda Kalbar Amankan 2 Pelaku Pencurian di Pangeran Nata Kusuma
Selain itu, donor darah yang dilakukan itu juga sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan melindungi pendonor dan pasien yang menerima kantong darah.
"Pendonor dipastikan sehat dengan mengecek suhu tubuh mereka,apabila kurang sehat tidak akan dilakukan donor. Hal seperti ini kita pastikan aman,"ujarnya.
Dalam sehari, menurut Fitri sekitar 5.000 kantong darah dibutuhkan di Palembang. Pemerintah setempat pun kini berupaya menggandeng seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bisa kembali menjadi pendonor.
"Kalau tidak ada yang mendonor, bagaimana nasib orang yang membutuhkan darah. Kita harus menabung stok darah, dan sekarang sulit untuk mendapatkannya (darah) jadi kita masih cari bantuan ke seluruh OPD. Kemarin sudah dapat bantuan stok 100 kantong dari TNI,"jelasnya.
Baca Juga: Mbak You Yakin Indonesia Bakal Menang Lawan Virus Corona, Tapi Ada Syaratnya