Minggu Palma, kata Uskup, merupakan peringatan saat Yesus memasuki kota Yerusalem. Pada waktu itu, kedatangan Yesus ke kota Yerusalem, disambut umat dengan cara melambai-lambaikan palma.
Menurut Uskup, sebetulnya, palma merupakan tanda bahwa Yesus mulai masuk dalam kesengsaraan-Nya.
“Mulai di situlah. Walaupun disambut dengan sorak sorai melambaikan palma, tetapi di situ Yesus mulai minggu penderitaanNya, sampai wafatNya nanti,” ujarnya.
Baca Juga: Kabar Duka dari Sumatera Selatan, Dua Pasien Dinyatakan Meninggal Dunia
Uskup menambahkan, setelah Hari Raya Minggu Palma, umat Katolik diajak untuk memasuki perayaan Tri Hari Suci, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah.
Kamis Putih, menurut Uskup, menghadirkan peristiwa saat Yesus mengadakan perjamuan ekaristi yang pertama, mencuci kaki para murid, dan mempersiapkan diriNya sebelum ditangkap oleh para serdadu.
“Itu dirayakan pada hari Kamis Putih. Hari Kamis Putih itu Tri Hari Suci yang pertama,” ujar Uskup.
Baca Juga: 3 Orang di Sumatera Selatan Diisolasi Karena Diduga Terinfeksi Covid19
Jumat Agung, lanjut Uskup, merupakan peringatan untuk mengenangkan wafat Yesus Kristus. Umat Katolik diajak untuk merayakannya pada pkl. 15.00 wib.
“Penghormatan salib, pembacaan tentang kisah sengsara Yesus, diperingati pada jam 3 (sore-red). Itu Hari Jumat Agung. Kita mengenang Yesus yang wafat,” ujar Uskup.
Uskup menjelaskan, untuk Malam Paskah, umat diajak untuk merayakan Kebangkitan Tuhan. Acara di Keuskupan Agung Palembang dilaksanakan pada pkl. 19.00 – 20.30 wib.
Baca Juga: Upaya Pemprov Sumatera Utara Dalam Mengantisipasi Wabah Virus Corona
Perayaan Tri Hari Suci, ungkap Uskup, juga disiarkan secara live streaming, oleh pihak Keuskupan Agung Palembang. Sedangkan, untuk nasional, umat bisa menyimaknya melalui live streaming Keuskupan Agung Jakarta, maupun yang disiarkan oleh media nasional seperti TVRI dan RRI.
“Tapi, semua dilaksanakan dengan live streaming. Karena, kita tidak bisa berkerumun, tidak bisa berkumpul, untuk menghindari penyebaran wabah corona yang sedang ada dalam puncak-puncaknya,” pungkas Uskup.
Baca Juga: Aceh Jadi Wilayah Termiskin di Sumatera, Spanduk Ucapan Selamat Bertebaran