Ismaidi menerangkan, selain harga jual yang anjlok, para peternak juga kesulitan dengan harga pakan yang kini mengalami kenaikan.
Hal itu tentu berbanding terbalik dengan nilai jual ayam yang kini sedang menurun.
"Dalam sehari kami mengalami kerugian Rp 5 Miliar, itu karena harga pakan yang naik terus harga jual yang turun,"ujarnya.
Para peternak, menurut Ismaid meminta pemerintah untuk mengambil langkah dengan memberikan subsidi kepada mereka, agar harga jual dapat kembali normal.
Baca Juga: Motivator Ternama Tung Desem Waringin, Dinyatakan Positif Covid-19
"Ayam kan gak mungkin tidak dikasih makan. Ayam pun mau tidak mau harus keluar setiap harinya. Tidak mungkin ditahan di kandang. Hal itu membuat banyaknya ayam tidak sebanding dengan yang membeli. Sehingga harganya jatuh. Kami meminta pemerintah memberikan subsidi terutama harga jual pakan ternak, tidak hanya sembako saja, untuk membuat terobosan ke masyarakat dapat manfaat, peternak juga dibantu," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan, Iwan Gunawan menambhakan,harga ayam potong turun akibat berkurangnya permintaan dari masyarakat.
Iwan menjelaskan, untuk komoditas barang saat ini tidak ada penurunan stok, namun permintaannya yang turun. Sehingga membuat harga ayam potong ikut turun.
"Kondisi sekarang sedang tidak normal karena virus Corona. Kita lihat saja pasar dan mall sepi semuanya. Masyarakat banyak yang di rumah. Sehingga pasti ada pengaruh ke sektor ekonomi," ujar Iwan.
Baca Juga: Rumah Sakit PMI Bogor, Siap Tangani Pasien Positif Covid-19 Segera