Sonora.ID - Amerika Serikat kini tengah mengalami keterpurukan akibat dari wabah virus corona atau Covid-19 yang sudah memakan hampir 13.000 korban jiwa di AS.
Tercatat sebanyak 1.929 orang meninggal di AS dalam waktu 24 jam terakhir pada Selasa (7/4/2020) lalu.
Kini jumlah total kematian di Amerika Serikat menjadi 12.722. angka ini mendekati Italia yang mencatat jumlah kematian tertinggi di dunia, yakni sebanyak 17.127 korban jiwa, dan Spanyol sebanyak 13.798 korban jiwa.
Baca Juga: Ternyata Hoaks, WHO Tegaskan Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Kota New York pun kini telah melampaui Italia. Sebab AS mencatat 731 kematian Covid-19 baru, yang menandakan lonjakan satu hari terbesarnya.
Kemudian, Presiden AS Donald Trump pun turut merespon atas lonjakan kasus kematian yang terjadi di negaranya.
Trump berkelit dan menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena bertindak lamban dalam menangani virus.
Baca Juga: Sempat Remehkan Virus Corona, Trump Baru Menyadari bahwa Corona Bukan Flu Biasa
Bahkan ia juga mengancam WHO akan menahan dana AS untuk organisasi tersebut.
Menurut Trump, badan PBB tersebut "tidak mengindahkan panggilan tersebut (pandemi)" dan menyiratkan bahwa mereka mengetahui bahaya virus corona sebelum mengambil tindakan apa pun.
"Mereka bisa menyebutnya (bahaya virus-red) beberapa bulan sebelumnya," katanya saat briefing di Gedung Putih seperti yang dikutip dari SCMP.
"Mereka akan tahu, dan mereka seharusnya tahu, dan mereka mungkin tahu, jadi kita akan melihat itu (bahaya virus -red) dengan sangat hati-hati," ungkap Trump.
Sementara itu terkait apakah efektif memotong dana untuk WHO selama pandemi, Trump membantah bahwa keputusan telah dibuat.
Baca Juga: Tolak Gengsi, Akhirnya Trump Minta Bantuan China untuk Atasi Virus Corona di AS
Trump telah mengecam WHO di Twitter pada hari sebelumnya dan mengeluarkan ancaman terselubung terhadap lembaga beranggotakan 194 orang itu, yang bagi Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar.
"WHO benar-benar gagal," kata Trump dalam postingannya di Twitter.
"Untuk beberapa alasan, sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat Cina sentris."
Baca Juga: Donald Trump Sebut Covid-19 jadi 'Virus China', China Marah Besar
"Kami akan mengawasinya. Untungnya saya menolak saran mereka supaya perbatasan kami tetap terbuka bagi China sejak awal."
"Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?" lanjut Trump melalui akun Twitternya.
The W.H.O. really blew it. For some reason, funded largely by the United States, yet very China centric. We will be giving that a good look. Fortunately I rejected their advice on keeping our borders open to China early on. Why did they give us such a faulty recommendation?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 7, 2020
Diketahui pada akhir Januari lalu, WHO menyarankan agar negara-negara tetap membiarkan perbatasan masing-masing terbuka meski ada wabah Corona.
WHO mengingatkan bahwa penutupan perbatasan negara tidaklah efektif dalam menghentikan penyebaran wabah virus Corona dari China.
Bahkan mungkin justru akan mempercepat penyebarannya. Padahal saat itu, pemerintahan Trump telah mengumumkan pembatasan perjalanan dari China.
Baca Juga: Trump Diisukan Terinfeksi Virus Corona, Gedung Putih: Dia Belum Diperiksa
Trump juga Trump juga sempat menuai banyak kritikan karena sempat meremehkan virus Corona, yang dianggapnya seperti flu biasa.
Namun belakangan Trump mengakui keganasan virus tersebut dan menyerukan semua warga AS untuk bersiap-siap menghadapi hari-hari yang sulit karena wabah ini.