Sementara stok gula dinilainya juga masih mencukupi, kendati harga di pasaran mengalami kenaikan antara 18 ribu sampai 19 ribu rupiah per kilogram atau naik dari harga eceran tertinggi (HET) 12.500 ribu per kilogram.
Disisi lain tingkat pengunaan gas LPG rumah tangga di seluruh wilayah Sulawesi mengalami peningkatan sepanjang Maret kemarin.
Peningkatan konsumsi di wilayah operasi PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) 7 ini terjadi seiring dengan himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk membatasi mobilisasi di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan Covid naintin.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Pemprov Jabar Berikan Perlindungan untuk Pemuka Agama
Unit Manager Communication and CSR MOR 7 Hatim Ilwan mengatakan, perhitungan peningkatan konsumsi LPG ini diambil dari rerata penyaluran normal yaitu sepanjang bulan Januari hingga Februari 2020 dibandingkan dengan Maret hingga minggu pertama bulan April 2020 saat siaga Covid naintin.
Pada periode tersebut, pihaknya mencatat kenaikan konsumsi LPG subsidi dari lima ratus tiga ribu lebih tabung per hari menjadi lima ratus sembilan ribu lebih tabung per hari.
Begitu juga dengan produk LPG Non Subsidi yakni Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram.
Menurut Hatim, konsumsi LPG ini tak lepas dari himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk lebih banyak tinggal di rumah sehingga aktivitas memasak semakin meningkat.
Apalagi, khusus LPG non-subsidi pihaknya semakin gencar melakukan promo layanan pesan antar Bright Gas di beberapa titik di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah Siapkan THR & Gaji Ke-13, Tapi Ini Syaratnya..