Banjarbaru, Sonora.ID- Sebagai salah satu dokter relawan penanganan Pasien Dalam Pengawasan dan yang terkonfirmasi positif CoVID-19 di RSUD Ulin Banjarmasin, dr. Ali Assegaf, Sp.P, menceritakan bagaimana kesehariannya merawat pasien di ruang isolasi.

Terutama prosedur sebelum memasuki rumah setelah bertugas di rumah sakit.

Seperti melepaskan baju yang digunakan ketika berangkat di depan rumah, untuk menghindari risiko paparan.

Baca Juga: Pemprov Jatim Siapkan 9 Lahan Untuk Permakaman Jenazah Khusus Covid-19

Dokter spesialis paru senior yang pernah menjabat sebagai Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini menceritakan bahwa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan hal wajib bagi tenaga medis yang berhadapan dengan pasien.

Mengingat tingginya risiko paparan terhadap virus yang harus dihindari.

"Rata-rata sih dokternya pakai satu kali satu hari," jelasnya terkait APD yang digunakan ketika tenaga medis tersebut bertugas.

Biasanya, tenaga medis mengganti pakaian mereka dengan baju bedah, sebelum menggunakan APD lengkap, seperti baju hazmat, masker dan juga sarung tangan karet.

Baca Juga: Pandemi covid-19, Ada 474 Hoax Bertebaran di Platfrom Digital

Baru ketika jam tugas selesai, APD dilepas dan dibuang ke tempat khusus, untuk menghindari penggunaan ulang.

Protokol yang sama menurutnya juga penting diterapkan di rumah, selesai tugas di rumah sakit selesai.

Dirinya pun melakukan cara yang unik, untuk meminimalisir penularan paparan covid-19 kepada keluarganya.

"Anak saya itu pasti nungguin pulang, mau semalam apapun tetap ditunggu," ungkapnya.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Jerman & Belanda Izinkan Azan Berkumandang Pakai Pengeras Suara

Di depan rumah, dokter Ali diharuskan melepas pakaian yang digunakannya berangkat ke rumah sakit dan berganti dengan kain atau sarung yang sudah disiapkan.

Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran virus yang dikhawatirkan menempel di tubuh.

Namun Ia menegaskan, seluruh tenaga medis menerapkan protokol pembersihan yang ketat terhadap diri sendiri, baik selama bekerja menangani pasien CoVID-19, maupun ketika selesai tugas.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Jerman & Belanda Izinkan Azan Berkumandang Pakai Pengeras Suara