Dimana, masker N95 sangat dibutuhkan saat perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang hanya tersisa sebanyak 75 buah, masker bedah yang hanya ada 1.500 buah, dan kaca mata goggle hanya tinggal 75 buah.
Lebih lanjut, iA menegaskan bahwa masker yang digunakan pasukan di garda terdepan penanganan virus corona tak ada maka mereka akan terancam.
Dijelaskan juga bahwa RSUD Wangaya saat ini perharinya bisa menghabiskan 200-300 masker karena pemakaian seluruh dokter dan paramedis.
Baca Juga: Sempat Viral di Media Sosial, Rencana Nyepi 3 Hari di Bali Resmi Dibatalkan
Menurut dia, banyak dokter yang meminta persediaan APD yang diutamakan. Jika APD aman, maka tim dokter dan paramedis akan lebih tenang saat bekerja.
Dewa Parwita mengatakan, pihaknya sudah berusaha melakukan pengajuan ke provinsi melalui Pemkot Denpasar agar bisa pengadaan secepatnya.
“Namun, sampai saat ini masih dikatakan dalam proses,” katanya.
Untuk menyiasati kekurangan itu, pihaknya melakukan pengurangan petugas jaga poliklinik dan pembatasan kunjungan pasien poliklink.
Sebelumnya, RSUD Wangaya bahkan sempat memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) secara mandiri salah satunya face sield (pelindung wajah).
APD tersebut diproduksi dengan menggunakan bahan dari lingkungan sekitar untuk memenuhi kekurangan APD selama ini untuk melakukan penanganan virus Corona Covid-19.
Baca Juga: Kontak dengan Pasien Corona, Sekeluarga di Bangli Bali Dikarantina