Terkait Jenazah Pasien Covid-19, dr. Zen: Jangan Takut Berlebihan

10 April 2020 13:00 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan dr. Zen Ahmad, SpPD, K-P, FINASIM
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan dr. Zen Ahmad, SpPD, K-P, FINASIM ( )

Palembang, Sonora.ID - Di masa pandemi Covid-19, seperti yang terjadi saat ini, sejumlah permasalahan mulai muncul ke permukaan. Salah satunya adalah, penolakan warga terhadap pemakaman penderita covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan dr. Zen Ahmad, SpPD, K-P, FINASIM melihat, masyarakat seringkali memiliki ketakutan yang berlebihan.

Menurut dr. Zen, rumah sakit sudah menerapkan perlakuan khusus terhadap jenazah dari pasien-pasien yang dicurigai, atau yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Kualitas Pencemaran Udara Palembang Menurun

“Pasien tersebut dilakukan tindakan dengan khusus. Kemudian dibungkus dengan pembungkus yang steril. Kemudian langsung dimasukkan ke dalam kotak yang steril,” ujar dr. Zen, saat diwawancarai Radio Sonora, Rabu (8/4) pagi.

Di rumah sakit, lanjut dr. Zen, boleh berwakil dengan petugas. Artinya, kalau yang Islam mau numpang dishalatkan, pihaknya sudah siap untuk menshalatkan pasien tersebut.

“Jadi, kalau secara Islam, sudah jalan itu, hukumnya itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Kepala Dinas Pariwisata Palembang: Manajemen Hotel Sebaiknya Beri Diskon Penginapan

Zen menjelaskan, kalau jenazah pasien Covid-19 dibawa pulang, selama peti mati-nya tidak dibuka, hal itu tidak akan menjadi suatu masalah.

“Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan,” ungkapnya.

Zen mengatakan, untuk mencegah agar peti mati dari jenazah pasien covid-19 tidak dibuka oleh pihak keluarga, maka jenazah tersebut langsung dibawa ke pemakaman.

“Tidak lagi disinggahkan di rumah keluarga, atau di masjid. Dalam rangka mencegah ada orang yang membuka peti mati tersebut,” ujarnya.

Menurut dr. Zen, saat pasien positif Covid-19 meninggal, dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, virus corona akan ikut mati. Hal ini terjadi, karena virus corona tidak lagi menemukan sel-sel hidup sebagai inangnya.

Zen mengatakan, Kementerian Agama dan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia telah mengeluarkan imbauan terkait penanganan jenazah pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Hari Ini, Daop 1 Jakarta Kurangi Jam Operasional KA Jarak Jauh, Hanya 7 KA Per Hari

Imbauan tadi, kata dr. Zen, terkait prosedur penanganan jenazah pasien positif Covid-19. Beberapa di antaranya, soal pengantaran jenazah tidak perlu dilakukan oleh banyak orang, penggunaan masker, kedalaman makam, dan jangka waktu penimbunan makam.

“Jadi, dimakamkan di pekuburan biasapun, sebetulnya aman, gak masalah, asal kita tidak membuka peti tersebut,” ungkapnya.

Menurut dr. Zen, seandainya peti mati tersebut dibuka tidak begitu lama dari waktu pasien positif covid-19 itu meninggal, virus corona masih menemukan inangnya, karena sel-sel masih ada yang hidup.

Baca Juga: PSBB Jakarta Mulai Berlaku, Ini 10 Sektor yang Masih Boleh Bekerja Selama PSBB

Zen menilai, orang yang membuka peti mati dari jenazah pasien positif covid-19, disebut dengan kontak erat, dan masih berisiko untuk menular.

“Maka, orang tersebut harusnya harus diperiksa juga itu,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm