Sonora.ID - Wabah pandemi covid-19 yang hadir di Indonesia, terus merong-rong berbagai sektor perekonomian di Indonesia.

Salah satu sektor perkonomian yang mulai tergerus adalah Usaha Mikro Kecil Menegah atau UMKM.

Namun  para pelaku UMKM  tidak mau kalah dengan keadaaan, mereka terus berupaya mempertahankan pekerjaannya meski harus banting stir.

Baca Juga: Perbolehkan Pengendara Berboncengan selama Masa PSBB, Ini Syaratnya

Seperti yang dialami oleh pengusaha kerajinan tangan di Palembang, Sumatera Selatan, para pelaku UMKM berbondong-bondong banting stir produksi masker.

Hal ini dilakukan karena membludaknya kebutuhan masker kain di tengah pandemi covid-19.

Setidaknya 35 UMKM yang berbasis pengrajin kain, beramai-ramai memproduksi masker kain untuk memenuhi pesanan.

Baca Juga: Keluar Rumah Enggak Pakai Masker? Siap-Siap Didenda Rp 9 Juta

Dengan melibatkan ratusan pekerja, dalam satu hari para pengrajin kain dapat membuat hingga 2000 potong masker kain.

Hingga kini para pelaku UMKM pengrajin kain tersebut telah memproduksi dua puluh ribu masker kain.

Sementara permintaan terus mengalami peningkatan. Permintaan masker berasal dari pemerintah kota, BUMN, BUMD, hingga swasta.

"Kami pekerjakan semua umkm di Palembang, jadi mereka ini bagian sandang semua yang saya pekerjakan, jadi kami ubah mereka memproduksi masker semua," tutur Komariah yang merupakan salah satu pelaku UMKM.

Sementara untuk bahan dasar masker terbuat dari bahan katun dan juga bahan baloteli. Tujuannya agar masker tetap aman digunakan dan memberikan kenyamanan pada sang pengguna.

Komariah juga memperkirakan akan adanya lonjakan permintaan, terlebih kini pemerintah Kota Palembang telah mewajibkan warganya mengunakan masker saat keluar rumah.

Baca Juga: Dukung Program PSBB Pemerintah, Gojek Hapus Layanan Go-Ride di Aplikasi