Pada studi yang dilakukan rumah sakit di China, golongan darah A menempati posisi tertinggi terjangkit covid-19.
Adapun presentase angka yang di dapat menapai 28% dari jumlah total pasien.
Sementara untiuk laporan golongan darah O memempati posisi lebih rendah dari golongan darah A yaitu berada pada presentasi 25%.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Kumur Air Garam Bisa Melawan Virus Corona?
Sehingga jurnal tersebut melaporkan, bahwa golongan darah A jauh lebih rentan dan beresiko dari pada golongan darah O.
Namun, studi yang dilakukan oleh rumah sakit di China tidak dapat dijadikan patokan bahwa covid-19 kebal terhadap tipe golongan darah.
Pasalnya studi yang dilakukan rumah sakit tersebut masih tergolong lemah, karena baru merupakan prelemenery study atau Studi pendahuluan.
Karena hasil yang diperoleh dari studi pendahuluan masih diragukan ke absahannya dan masih memerlukan studi lanjutan.
dr. Nastiti menegaskan bahwa virus covid-19 tidak kebal terhadap suatu golongan darah manapun.
"Artinya gini golongan darah A jangan ketakutan yang berlebihan dan golongan darah O juga tidak boleh santai-santai. Tetap harus menjalankan anjuran yang telah di tetapkan oleh pemerintah," tegas dr Nastiti.
Baca Juga: Mengenal Meningitis, Penyakit yang Merenggut Nyawa Glenn Fredly