Sonora.ID - Penyanyi legendaris, Paul McCartney menyerukan pasar hewan atau 'pasar basah' di China untuk segera dilarang, ia juga menyatakan bahwa keyakinan mereka tersebut yang harus disalahkan atas pandemi Covid-19 saat ini.
Musisi The Beatles ini merujuk pada teori populer bahwa Covid-19 berasal dari pasar hewan hidup di Wuhan yang dikenal sebagai 'pasar basah' karena lantai mereka yang sering disemprot air.
Melansir NME, Ia juga membandingkan gerakan untuk membasmi pasar tersebut dengan penghapusan perdagangan budak.
Baca Juga: Seolah Tak Kapok, Pasar Hewan Liar di Wuhan Kembali Buka Setelah Lockdown Ditarik
"Saya benar-benar berharap pemerintah China akan mengatakan, 'Baiklah, kita harus benar-benar menjadi super higienis di sekitar sini.' Mari kita hadapi, ini sedikit seperti 'abad pertengahan' untuk memakan kelelawar” ujar McCartney kepada The Guardian.
Sahabat John Lennon itu melanjutkan, bahwa sifat tidak sehat dari pasar bertanggung jawab lebih dari sekadar virus corona.
"Sepertinya Sars, flu burung, segala macam hal lain yang telah menimpa kita.. dan itu untuk apa?" kata dia.
“Untuk praktik 'abad pertengahan' ini. Mereka perlu membersihkan tindakan mereka. Ini dapat menuju pada perubahan. Jika ini tidak dilakukan, saya tidak tahu apa yang akan terjadi. " imbuhnya.
Baca Juga: Di Pasar Tomohon Minahasa Daging Tikus Lebih Laku Dibanding Daging Sapi
McCartney, seorang vegetarian dan aktivis hak-hak hewan selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa pasar mungkin juga seperti "melepaskan bom atom" dalam hal dampak yang mereka miliki terhadap keselamatan dunia.
"Saya mengerti bagian dari hal tersebut: orang telah melakukannya selama ini, ini adalah cara kita melakukan sesuatu," tambahnya.
“Tapi mereka juga melakukan perbudakan selamanya. Anda harus mengubah beberapa hal di beberapa titik." Tegas McCartney.
Baca Juga: Donald Trump Sebut Covid-19 jadi 'Virus China', China Marah Besar
Dalam wawancara tersebut, penyanyi berusia 77 tahun itu merujuk pada fakta bahwa kedua orang tuanya telah hidup selama Perang Dunia Kedua, membunyikan nada positif dalam sikap tabah mereka yang “menginspirasi”.
“Semangat itu semacam yang mereka butuhkan, dan itulah yang kita butuhkan sekarang,” kata McCartney mengacu ke pandemi Covid-19 saat ini.
"Itulah yang kami lihat sekarang, banyak orang berkumpul bersama. Orang-orang menyadari ada begitu banyak kebaikan dalam kemanusiaan. Dan terimaksih Tuhan, itu sepertinya menunjukkan dengan sendirinya.” Imbuhnya.
Baca Juga: Bukan Corona, Kali Ini China Melaporkan Wabah Flu Burung H5N1 di Hunan
Diketahui, Paul McCartney juga membatalkan konser Glastonbury 2020 karena pandemi Covid-19.
Baru-baru ini, McCartney juga menjadi salah satu musisi terkenal, termasuk Elton John dan Stormzy, untuk berkontribusi pada video yang berterima kasih kepada pekerja NHS atas pekerjaan mereka selama krisis Covid-19.