Expor Indonesia pada bulan Maret 2020 saja sudah tumbuh tipis 0,23 persen dan impor tumbuh 15,56 persen.
Ekspor non migas menjadi penyumbang terbesar dari total keseluruhan ekspor Maret 2020 ini yakni sebesar 95,22 persen. Dan peran dari golongan bahan baku atau penolong dalam impor bulan Maret ini sebesar 77,01 persen.
Dirinya membeberkan jika neraca perdanganan yang surplus ini merupakan sesuatu hal yang bagus dan menggembirakan terlebih pada kondisi perekonomian saat ini yang tidak menentu.
Baca Juga: Tak Hanya Batasi Penerbangan, RI juga Akan Batasi Impor Produk dari China
“Sekali lagi tentu angka ini cukup menggembirakan, ditengah situasi yang tidak menentu" ungkap Suharianto.
Diketahui bahwa ternyata ekspor nonmigas pada Maret 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu sebesar 1,98 milliar US Dollar, dan disusul Amerika Serikat sebesar 1,57 milliar US Dollar.
Sementara untuk impor, tercatat ada 3 negara pemasok barang impor non migas terbesar selama bulan Januari hingga Maret 2020 yaitu Tiongkok senilai 8,91 milliar US Dollar, Jepang senilai 3,60 milliar US Dollar dan Thailand senilai 2,26 milliar US Dollar.
Baca Juga: Cara Hitung Pajak Impor E-Commerce yang Berlaku sejak 30 Januari 2020