"Tiap pagi dan sore pasien dan para petugas medis senam bareng di rooftop Wisma Atlet. Selama bertugas di rumah sakit, baru kali ini gue melihat sebegitu semangatnya para pasien untuk sembuh," ujar Debryna.
Meski begitu, ada keraguan di diri Debryna kapan pandemi ini berakhir di Indonesia. Keraguan ini muncul dengan melihat masih banyaknya orang khususnya di Jakarta yang mengabaikan anjuran physical distancing, meski Jakarta saat ini menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Gue melihat jalanan masih ramai, masih ada yang naik motor berboncengan."
Mengingat berbahayanya virus Covid-19 yang sudah banyak menimbulkan korban jiwa pada rekan sejawatnya, Debryna pun mengaku sudah dua kali menjalani tes corona.
"Puji Tuhan hasilnya negatif," ujar Debryna yang akan kembali menjalani tes ketiganya.
Debryna juga mengaku kangen dengan kehidupan 'normalnya', terutama dengam hobi kulinernya. Ia mengaku kangen untuk makan tahu telor langganannya di kawasan Fatmawati.
Baca Juga: 15.000 Mahasiswa Kedokteran Siap Jadi Relawan untuk Atasi Pandemi Covid-19