Sonora.ID - DKI Jakarta sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal dengan PSBB sejak minggu lalu.
Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa wilayah penyokong Ibu Kota seperti Bogor, Depok, dan Bekasi pun memberlakukan PSBB juga sejak Rabu, 15 April 2020 yang lalu.
Berdasarkan usul dari berbagai pihak, ketiga wilayah penyokong tersebut berencana untuk memberhentikan operasional KRL selama masa PSBB ini berlangsung.
Padahal di sisi lain masih ada masyarakat yang harus bekerja dan membutuhkan KRL untuk transportasinya.
Baca Juga: PSBB, KRL Jabodetabek Dihentikan Mulai 18 April 2020 Mendatang?
Melihat hal tersebut, Pengamat Transportasi, Ellen Tangkudung menyatakan bahwa menghentikan operasional KRL bukanlah hal yang utama.
Pihaknya menyatakan bahwa yang terpenting adalah untuk membatasi atau lebih menekan aktivitas manusianya sehingga operasional KRL pun akan menyesuaikan.
“Jadi transportasi itu bukan yang utama, orang bertransportasi karena melakukan kegiatan. Jadi dalam hal ini, kalau kita ingin menghentikan orang bertransportasi, hentikanlah kegiatannya, hentikanlah aktivitasnya,” jelas Ellen.
Meski beberapa profesi masih harus bekerja ke kantor, namun pihaknya mengharapkan adanya pembagian yang bijak sehingga tetap membatasi transportasi masyarakat.
Baca Juga: Bakal Terapkan PSBB Dalam Waktu Dekat, Masyarakat Makassar Diminta Tak Panik
Ellen menekankan bahwa saat ini sudah banyak teknologi atau cara yang bisa mendukung bekerja dari rumah.
“Jadi aktivitasnya itu yang dihentikan. Karena kalau ada yang terpaksa bekerja lalu KRLnya dihentikan, lalu mereka mau naik apa? Itu namanya menyusahkan masyarakat itu,” tegas Ellen.
Pihaknya juga menyatakan bahwa kebijakan atau rencana ini adalah kebijakan yang ‘cari gampang’ tanpa memikirkan lebih jauh dampak atau pihak yang dirugikan.
Selain itu, Ellen juga mengomentari kebijakan pembatasan jam operasional yang saat ini sudah diberlakukan.
Baca Juga: Telah Dievaluasi, Jam Operasional KRL Kembali Normal Mulai Sore Ini
“Itu menurut saya aneh ya. Karena sebenarnya KRL itu transportasi massa yang sangat bisa dijaga physical distancingnya,” tambah Ellen.
Bahkan yang, Ellen menyetbutkan karena adanya pembatasan frekuensi dan jam operasional tersebut, masyarakat justru menumpuk di stasiun.
Padahal diketahui bahwa salah satu tempat penyebaran virus corona adalah tempat umum dengan jarak yang berdekatan satu dengan yang lain.
Baca Juga: Sosialisasi PSBB di Makassar Butuh Waktu Hingga Satu Minggu